Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara

Kamis, 12 Juni 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM — DEMI meredakan ketegangan dan membangun kembali kepercayaan antar-Korea, Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung memerintahkan penangguhan siaran propaganda lewat pengeras suara ke arah Korea Utara di wilayah perbatasan.

“Presiden menginstruksikan otoritas militer untuk menangguhkan siaran pengeras suara di garis depan yang mengarah ke Korea Utara, efektif mulai pukul 14.00 siang ini,” kata juru bicara kepresidenan Kang Yu-jung kepada wartawan, dikutip ANTARA, Rabu (11/6).

Beberapa jam sebelumnya, militer Korsel mengatakan telah menghentikan siaran propaganda anti-Korut lewat pengeras suara. Keputusan itu diambil sekitar setahun setelah siaran tersebut dilanjutkan pada Juni 2024 sebagai respons terhadap kiriman balon berisi sampah dari Korut.

Menurut Yu-jung, penangguhan itu menunjukkan komitmen pemerintah Korsel untuk membangun kembali kepercayaan dan menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea.

Penghentian siaran itu merupakan salah satu janji kampanye Jae-myung terkait dengan isu hubungan antar-Korea sebelum dia terpilih sebagai presiden pada pemilu 3 Juni lalu. Saat mencalonkan diri, Jae-myung juga berjanji akan menghentikan pengiriman selebaran anti-Korut melalui balon udara.

Baca juga:

Presiden Baru Korea Selatan Lee Jae-myung Kena Skandal, Dimintai Tanggung Jawab oleh Aktris Kim Bu-seon


Sebagai presiden, dia menegaskan akan berusaha memperbaiki hubungan dengan Korut, meski negara tetangganya itu belakangan menyebut Korsel sebagai musuh utama dan memutuskan semua saluran komunikasi resmi.

"Langkah ini diambil untuk meredakan ketegangan, terutama karena Korea Utara tidak melakukan provokasi besar baru-baru ini. Tujuannya yakni mengurangi konfrontasi militer dan membuka jalan bagi pemulihan kepercayaan antarkedua Korea,” imbuh Yu-jung.

Dia juga menyebut kebijakan tersebut sebagai ‘langkah nyata’ untuk mengurangi dampak kebisingan yang selama ini dirasakan warga di wilayah perbatasan.

Presiden sebelumnya, Yoon Suk-yeol, mengaktifkan kembali siaran pengeras suara yang telah dihentikan selama enam tahun. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan sikap tegasnya terhadap Korut.

Namun, pemerintahan Jae-myung kini mengambil pendekatan berbeda. Awal pekan ini, Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani urusan antar-Korea, menyatakan penyesalan mereka atas aksi sekelompok kerabat korban penculikan yang kembali menyebarkan selebaran anti-Korut.(*)

Baca juga:

Turis Serbu Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheong Wa Dae, Berkunjung sebelum Ditutup untuk Umum

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan