Presiden Jokowi Minta Pengalihan Blok Mahakam Dipersiapkan Matang
Jumat, 03 Juli 2015 -
MerahPutih, Bisnis-Pengalihan Blok Mahakam agar disiapkan sebaik-baiknya agar tidak terjadi gangguan teknis. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengantar rapat terbatas membahas alih kelola Blok Mahakam.
Ratas dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofya Djalil, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Widjajanto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Presiden Jokowi menginstruksikan agar komunikasi dengan semua pihak, dengan para pihak juga terus harus dijaga agar tidak terjadi kesalahan pengertian, baik antara Pemerintah, Pertamina, dan Pemerintah Daerah, yang harus mendapatkan pemahaman yang sama, seiring, sejalan dalam proses transisi ini.
“Pembahasan aspek legal yang menyangkut draft kontrak baru, termasuk term dan kondisinya dengan para pihak juga harus segera disiapkan, dan SKK Migas bersama Kementerian ESDM juga harus memulai proses evaluasi asset Blok Mahakam agar semuanya bisa selesai dalam waktu bersamaan,” kata Jokowi seperti disitat Setkab.go.id, Jumat (3/7).
Menurut Presiden Jokowi, semua itu golnya adalah Blok Mahakam harus dikelola demi mewujudkan kedaulatan energi kita.
Sebagaimana diketahui pemerintah telah memutuskan, terhitung 1 Januari 2018, pemerintah tidak memperpanjang kontrak pengelolaan Wilayah Kerja Blok Mahakam dari kontraktor lama Total Indonesia dan Inpex.
Selanjutnya, pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam itu kepada PT (Persero) Pertamina dan BUMD Kalimantan Timur dengan penguasaan saham sebesar 70%, sementara 30% sisannya diberikan kepada Total dan Inpex sebagai apresiasi atas pengelolaan selama ini.
Terkait proses pengalihan itu, maka akan dilakukan proses transisi yang akan berlangsung mulai 1 Januari 2016 mendatang. (Luh)
Baca Juga:
Total Siap Terima Pengalihan Blok Mahakam ke Pertamina
Tanpa Kesepakatan Transisi, Pertamina Masuk Blok Mahakam 2018
Pertamina Klaim Mampu Lewati Transisi Pengelolaan Blok Mahakam