Pramono Targetkan Bangun 44 Taman Anak Sejahtera
Senin, 05 Mei 2025 -
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Taman Anak Sejahtera (TAS) Arutala di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (5/5).
Pemprov DKI menargetkan untuk membangun 44 Taman Anak Sejahtera di tiap kecamatan di ibu kota.
Pramono mengatakan, pembangunan Taman Anak Sejahtera ini merupakan bagian dari program 100 hari quickwin yang dicanangkannya bersama Wakil Gubernur DKI, Rano Karno.
Taman ini bertujuan memberikan layanan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Pagi hari ini Pemerintah Jakarta dalam hal ini memulai apa yang disebut dengan Taman Anak Sejahtera," ujar Pramono.
Baca juga:
Pramono Bakal Tentukan Museum Mana Saja yang Dibuka Hingga Malam Hari
Pramono menegaskan, saat ini sudah ada tiga Taman Anak Sejahtera yang beroperasi. Diharapkan jumlahnya akan terus bertambah dengan dukungan dari Baznas Bazis DKI Jakarta, CSR BUMD, dan Forum CSR.
"Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan mudah-mudahan di setiap kecamatan ada satu Taman Anak Sejahtera," tuturnya.
Pembangunan Taman Anak Sejahtera ini menggunakan anggaran baik dari Baznas Bazis DKI Jakarta, CSR, dan APBD. Ia berharap, dengan adanya TAS, anak-anak dari keluarga prasejahtera dapat memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita mereka dan memperbaiki kualitas kehidupannya.
"Harapan saya pribadi, anak ini kalau nanti begitu di SD dan SMP dan seterusnya mereka bisa mendapatkan KJP, Kartu Jakarta Pintar," tutupnya.
Baca juga:
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Premi Lasari menjelaskan, Taman Anak Sejahtera Arutala berfungsi sebagai daycare yang memberikan pendidikan, tempat bermain sambil belajar, dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari untuk anak.
Ia menyebut, anak-anak yang diterima di Taman Anak Sejahtera ini merupakan warga yang terdaftar dalam DTKS, sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan ekstrem.
"Untuk masuk ke sini adalah mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Tidak semua orang bisa masuk ke sini. Ini adalah tujuan untuk program pengentasan kemiskinan salah satunya," jelas Premi. (Asp)