Pramono Pastikan Pajak Mal Makin Murah Kalau Berani Diskon Gede-gedean di Perioder Nataru
Rabu, 10 Desember 2025 -
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengumumkan rencana pemberian insentif pajak istimewa bagi pusat perbelanjaan atau mal yang sukses memenangkan kontes diskon terbesar. Lomba ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Saat membuka acara Penganugerahan Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2025 di Jakarta Pusat pada hari Rabu, Pramono menyatakan,
"Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru yang akan sebentar lagi, saya melombakan semua pusat perbelanjaan untuk memberikan diskon yang sebesar-besarnya, yang diskonnya makin besar, pajaknya makin murah," ujar Pramono, Rabu (10/12).
Baca juga:
Jakarta Siapkan Perayaan Natal Meriah, Pramono: Bukan Hanya Ornamen, Tapi Juga Diskon
Strategi Menarik Pengunjung dan Menjaga Inflasi
Pramono menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan ganda: menarik minat masyarakat untuk berbelanja sekaligus menjaga kestabilan inflasi di wilayah Jakarta.
Ia meyakini bahwa strategi serupa telah terbukti berhasil menahan laju inflasi sebelumnya. Dengan langkah ini, Gubernur menargetkan laju inflasi Jakarta dapat berada di angka 2,5 hingga 2,7 persen pada akhir tahun 2025.
Selain isu ekonomi, Pramono juga meminta panitia perayaan Natal untuk menghadirkan pertunjukan Christmas carol di jalan-jalan protokol Jakarta.
Menurutnya, pertunjukan tersebut tidak hanya memberikan kedamaian batin, tetapi juga menjadi penanda bahwa semua perayaan keagamaan di Ibu Kota diperlakukan secara adil dan setara.
Baca juga:
Pertamina Diskon Avtur Biar Maskapai Berikan Harga Tiket Murah Nataru
Pesta Malam Tahun Baru di Pusat Kota
Tak hanya Natal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga sedang mempersiapkan rangkaian acara untuk menyambut malam pergantian tahun. Pemprov berencana menggelar pesta Tahun Baru di beberapa lokasi, dengan Bundaran HI ditetapkan sebagai pusat perayaan utama.
"Untuk Tahun Baru, rencananya memang masih seperti yang dulu-dulu, dipusatkan di 2-3 tempat. Tapi yang jelas, yang utama adalah di Bundaran HI, kemudian di Monas," jelas dia.