Potensi Penularan Tinggi, DPRD Kritisi Pendistribusian Sembako ke Warga

Jumat, 17 April 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengkritisi pendistribusian bantuan sosial (bansos) kepada warga miskin saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ia pun meminta Pemda DKI untuk memperbaiki teknis pemberian bansos itu.

Zita mengatakan, sembako justru menimbulkan kerumunan yang justru mempercepat penularan COVID-19. Sementara, arahan pemerintah selama PSBB warga dilarang berkerumun dan keluar rumah.

Baca Juga:

Luhut Pastikan Layanan KRL Tidak Akan Dihentikan

“Teknis distribusi boleh juga dengan door to door agar menghindari kerumunan. Karena saya lihat pembagian bantuan di beberapa titik ini malah membuat kerumunan baru. Takutnya yang tidak sakit bertemu sama yang sakit, kita kan tidak tahu," kata Zita di Jakarta, Jumat (17/4).

 Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/4/2020). (Antara/Ricky Prayoga)
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/4/2020). (Antara/Ricky Prayoga)

Zita juga mengimbau agar perangkat daerah mulai dari RT dan RW memberikan data penerima bansos terbaru untuk memastikan bantuan sampai sesuai target. Pasalnya ia mengaku telah mendapat banyak aduan dari warga kurang mampu yang tidak mendapat bansos.

"Inikan masih proses, masih ada bantuan tahap dua, jadi masih bisa dievaluasi. Saya sarankan Kelurahan setelah menerima data, harus di verifikasi dulu,” ucapnya.

Baca Juga:

Maskerku Melindungi Kamu, Maskermu Melindungi Aku

Pendistribusian pun menurutnya lebih baik dilakukan oleh jajaran Pemprov DKI, salah satunya petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sehingga warga bisa menerima sembako lebih banyak.

“Untuk level Pemprov kita punya ASN, menurut saya gak harus pakai biaya distribusi lagi, gunakanlah infrastruktur yang ada. Jadi Rp149.500 itu betul-betul makanan saja. Sedangkan kalau kendaraan Pemprov punya banyak, bisa pakai bus sekolah," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Mahasiswi Kedokteran UNS Terpapar COVID-19, Habis Mudik dari Jakarta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan