Ponpes Al Khoziny Runtuh Diduga Dipakai Sebelum Serah Terima, Bahaya Konstruksi Belum Laik Fungsi
Selasa, 07 Oktober 2025 -
Merahputih.com - Pakar Teknik Sipil dan Struktur Tahan Gempa dari Fakultas Teknik Universitas Andalas (UNAND), Prof. Fauzan, menyoroti insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang menewaskan puluhan santri. Bangunan tersebut diketahui sedang dalam tahap pengerjaan, namun sudah difungsikan.
lulusan The University of Sheffield, Inggris, di bidang teknologi beton ini menyatakan keprihatinannya bahwa bangunan itu diduga telah digunakan sebelum proses serah terima resmi dari kontraktor.
"Bangunan itu bisa digunakan apabila sudah diserahterimakan," ujar Fauzan dikutip Antara, Selasa (7/10).
Baca juga:
BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Proses serah terima idealnya melibatkan persetujuan dari pengawas sebelum diserahkan kepada pemilik, baik sebagian maupun seluruhnya.
Ia menegaskan, bangunan yang masih dalam pengerjaan sangat berisiko dan tidak boleh difungsikan karena mengancam keselamatan.
Kejadian ambruknya Ponpes Al Khoziny terjadi saat renovasi atau pengerjaan lantai atas sedang berlangsung, sementara para santri berada di lantai dua untuk salat berjamaah.
Baca juga:
Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir
Penggunaan bangunan saat pengerjaan berpotensi bahaya seperti material yang jatuh. Fauzan menekankan bahwa serah terima wajib dilakukan hanya setelah bangunan memenuhi syarat kekuatan dan keamanan, menjadikannya laik fungsi.
"Yang kita khawatirkan itu, ini belum serah terima tapi sudah difungsikan dan itu tidak boleh," tegasnya.