Pola Makan Sehat untuk Kulit yang Lebih Baik

Rabu, 24 April 2019 - P Suryo R

ADA perubahan dalam cara berpikir tentang kecantikan. Sekarang ini lebih banyak memahami komponen utama kesehatan yang utama. Dengan kata lain, kecantikan benar-benar dimulai dari dalam. Menurut laman health, perubahan pola makan sehat dapat membantu kamu mendapatkan kulit yang lebih baik dari dalam ke luar. Anggap saja sebagai pendekatan 360 untuk tampak hebat di setiap zaman.


Vitamin D3 untuk kulit dan rambut yang cerah

pola makan
Diet untuk kulit yang jernih. (Foto: Pixabay/ivanovgood)


Vitamin yang ada pada sinar matahari adalah andalan di kalangan dokter kulit. Vitamin ini memiliki kemampuan untuk mengatur sel-sel kulit. Di samping itu juga mampu mengobati penyakit psoriasis, yakni suatu penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan sel kecepatan tinggi.

Michelle Henry, MD, seorang dokter kulit di New York City dalam laman health menyebutkan bahwa penelitian menunjukkan bahwa vitamin D3 dapat membantu mengaktifkan pertumbuhan rambut dengan cara yang sama. Yakni dengan meningkatkan metabolisme folikel dan mendorong sel-sel itu untuk berubah dengan cara yang lebih normal.

Dokter kulit juga menggunakan D3 untuk mengobati jerawat. Seperti yang dikatakan oleh Whitney Bowe, MD, seorang pakar kulit, bahwa vitamin itu memperkuat memaksimalkan kelembaban dan mencegah kulit menjadi kering. Bahkan melepaskan lebih banyak minyak untuk melindungi diri dari dehidrasi.

Vitamin ini juga mengatur sistem antimikroba kulit, menyalakan produksi peptida antibakteri yang disebut cathelicidins. “Tanpa vitamin D3 yang cukup, kita lebih rentan terkena infeksi dan kondisi peradangan," kata Jeannette Graf, MD, dokter kulit di New Kota York


Minum kombucha untuk pendorong probiotik

pola makan
Probiotik dapat membantu menyehatkan kulit dan rambut. (Foto: Pixabay/free-photos)


Kombucha, minuman teh fermentasi mampu memberikan manfaat bagi kesehatan kulit. Menurut Brooke Alpert, RD, penulis The Sugar Detox, makanan fermentasi menawarkan lebih banyak manfaat daripada suplemen. Karena mengandung lebih banyak jenis bakteri baik dan berkontribusi pada vitamin, mineral, dan protein.

Alpert juga mengatakan, selain mampu melawan pertumbuhan bakteri jahat dan meningkatkan pencernaan, zat itu terbukti mengekang peradangan, memperkuat kekebalan, dan menetralkan radikal bebas yang berkontribusi terhadap penuaan.

"Ada hubungan tak terbantahkan antara saluran pencernaan kita dan kulit kita, dan peradangan internal benar-benar dapat bermanifestasi ke luar," kata Robyn Gmyrek, MD, seorang dokter kulit di New York City. (gsh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan