PINTU Incubator Soroti Ekosistem Indonesia Sulit Tembus Fesyen Global
Kamis, 01 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Geliat fesyen industri tanah air tengah memasuki babak baru dengan kehadiran bibit muda generasi z. PINTU Incubator pelan-pelan mulai melibatkan para desainer muda dari kelompok generasi Z secara selektif, untuk turut berkecimpung langsung dalam ekosistem dunia desainer.
"Ya, saya juga mulai sekarang, kita bawa ke sana, kita kurasi. itu kan kita mulai bawa," kata Co Inisiator PINTU Incubator Theresia Mareta, saat ditemui di Media Center JF3 Fashion Festival di Summarecon Mall Kelapa Gading, Tangerang, Rabu (31/7).
Menurut dia, untuk membawa desainer muda ini bisa sampai menembus pasar global bukan hal yang mudah karena faktor ekosistem di tanah air. "Pada satu ekosistem yang bagus, nanti ada ekosistem yang lain mungkin ke sana, tapi enggak bagus kualitasnya. Sebetulnya tidak menguntungkan untuk industri fesyen Indonesia," katanya.
Sebelum menyinggung soal bagaimana upaya melibatkan generasi muda desainer tanah air, Theresia menyoroti ihwal diskursus yang tengah berlangsung pada iklim ekosistem fesyen Indonesia.
Baca juga:
Theresia mengungkapkan Indonesia tidak memiliki standar yang sama ketika muncul di kancah global. Kondisinya, lanjut dia, selalu berubah-ubah, sehingga membuat kesan tidak stabil pada citra festen tanah air di kancah global.
"Nah di Indonesia ini enggak konsisten, (standar) ada yang bagus, ada yang enggak bagus. Bagus apa enggak bagus. Jadi mereka enggak punya image yang bulat mengenai Indonesia. Jadi bagus atau tidak bagus gitu," tuturnya
Tak hanya itu, Theresia menjelaskan bergeraknya ekosistem fesyen tanah air ke luar negeri, tetapi tidak dengan standar yang sama, membuat suara yang digaungkan para desainer Indonesia tidak kedengaran di kancah global.
"Kita banyak sekali yang ke Paris tapi dengan standar yang berbeda-beda makanya penting sekali kalau kita mau grup seperti The Japanese, mereka itu punya strategi dan mereka itu bisa bersama-sama berangkat dengan standar yang sama, makanya suara mereka kedengaran," sesalnya. (Tka)