PINTU Incubator Soroti Ekosistem Indonesia Sulit Tembus Fesyen Global
Co Inisiator PINTU Incubator Theresia Mareta. Foto: Dok Pribadi
MerahPutih.com - Geliat fesyen industri tanah air tengah memasuki babak baru dengan kehadiran bibit muda generasi z. PINTU Incubator pelan-pelan mulai melibatkan para desainer muda dari kelompok generasi Z secara selektif, untuk turut berkecimpung langsung dalam ekosistem dunia desainer.
"Ya, saya juga mulai sekarang, kita bawa ke sana, kita kurasi. itu kan kita mulai bawa," kata Co Inisiator PINTU Incubator Theresia Mareta, saat ditemui di Media Center JF3 Fashion Festival di Summarecon Mall Kelapa Gading, Tangerang, Rabu (31/7).
Menurut dia, untuk membawa desainer muda ini bisa sampai menembus pasar global bukan hal yang mudah karena faktor ekosistem di tanah air. "Pada satu ekosistem yang bagus, nanti ada ekosistem yang lain mungkin ke sana, tapi enggak bagus kualitasnya. Sebetulnya tidak menguntungkan untuk industri fesyen Indonesia," katanya.
Sebelum menyinggung soal bagaimana upaya melibatkan generasi muda desainer tanah air, Theresia menyoroti ihwal diskursus yang tengah berlangsung pada iklim ekosistem fesyen Indonesia.
Baca juga:
Theresia mengungkapkan Indonesia tidak memiliki standar yang sama ketika muncul di kancah global. Kondisinya, lanjut dia, selalu berubah-ubah, sehingga membuat kesan tidak stabil pada citra festen tanah air di kancah global.
"Nah di Indonesia ini enggak konsisten, (standar) ada yang bagus, ada yang enggak bagus. Bagus apa enggak bagus. Jadi mereka enggak punya image yang bulat mengenai Indonesia. Jadi bagus atau tidak bagus gitu," tuturnya
Tak hanya itu, Theresia menjelaskan bergeraknya ekosistem fesyen tanah air ke luar negeri, tetapi tidak dengan standar yang sama, membuat suara yang digaungkan para desainer Indonesia tidak kedengaran di kancah global.
"Kita banyak sekali yang ke Paris tapi dengan standar yang berbeda-beda makanya penting sekali kalau kita mau grup seperti The Japanese, mereka itu punya strategi dan mereka itu bisa bersama-sama berangkat dengan standar yang sama, makanya suara mereka kedengaran," sesalnya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
SEA Games 2025 Thailand: Aksi Defile Kontingen Indonesia dalam Closing Ceremony
SEA Games 2025 Thailand: Maria Natalia Londa Raih Medali Perunggu Lompat Jauh Putri
Tim Woodball Indonesia Berhasil Bawa Pulang 6 Medali SEA Games 2025
Sehari Borong 11 Medali Emas, Indonesia Kokoh di Peringkat 2 SEA Games 2025
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025 Hari Ini, Kamis 11 Desember
SEA Games 2025 Thailand: Aksi Sepeda Downhill Putri Indonesia Raih Medali Perak
SEA Games 2025 Thailand: Aksi Sepeda Downhill Putra Indonesia Raih Medali Perak
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang