Pimpinan DPRD DKI Keluhkan Pendidikan Mahal di Masa Pandemi

Senin, 27 Juli 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Pimpinan DPRD DKI Jakarta mengeluhkan kondisi pendidikan saat ini. Di tengah pandemi COVID-19, kegiatan belajar mengajar di sekolah terpaksa dihentikan sementara dan digantikan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dalam pelaksanaannya, PJJ yang menggunakan metode daring atau online, dikeluhkan banyak orang tua siswa. Hal itu lantaran biaya paket internet yang mahal dan tidak adanya subsidi dari pemerintah.

Baca Juga:

Sistem PPDB Dinilai Tidak Adil, Pemprov DKI Diminta Gratiskan Sekolah di Swasta

"Ternyata konsep pendidikan seperti ini (melalui daring atau online) selain memakan biaya, juga sama sekali tidak memberikan edukasi apa pun," kata Wakil Ketua DRD DKI Jakarta Zita Anjani, di Jakarta, Senin (27/7).

Pelajar kelas 5 SDN Kalibaru 05 Pagi M Alfa Maulana Subekhi (kanan) bersama kakaknya yang bersekolah di SMA Negeri 13 Jakarta Wahyu Aji Satrio (kiri) mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumahnya di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (21/7/2020). Orang tua murid tersebut menyatakan terkendala dengan dilakukannya pembelajaran jarak jauh yaitu keterbatasan kuota internet dan perangkat pembelajaran. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Pelajar kelas 5 SDN Kalibaru 05 Pagi M Alfa Maulana Subekhi (kanan) bersama kakaknya yang bersekolah di SMA Negeri 13 Jakarta Wahyu Aji Satrio (kiri) mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumahnya di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (21/7/2020). Orang tua murid tersebut menyatakan terkendala dengan dilakukannya pembelajaran jarak jauh yaitu keterbatasan kuota internet dan perangkat pembelajaran. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Yang lebih miris lagi, kata Zita, pembelajaran di sekolah saat ini hanya menjadi formalitas absen semata, lantaran tugas guru hanya memberi tugas melalui buku sekolah yang sudah di miliki siswa.

"Tanpa memberikan video penjelasan tentang pembelajaran. Ini sangat berbahaya," kata politikus PAN ini.

Baca Juga:

Pemprov DKI Hanya Bantu 85 Ribu Siswa yang Bersekolah Swasta

Zita menuturkan, negara yang besar adalah yang memprioritaskan pendidikan untuk penerus bangsanya. Menurutnya sejauh ini, pembelajaran Jarak jauh hanya menjadi formalitas absen semata.

"Pandemi COVID-19 telah berhasil menunjukan siapa yang peduli (pendidikan), siapa yang tidak," tutup Zita. (Asp)

Baca Juga:

Anies Diminta Gandeng Provider Gratiskan Paket Data untuk Siswa Sekolah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan