Piala Presiden 2022, Tiga Suporter Klub Sepakati Komitmen Jaga Perdamaian
Jumat, 10 Juni 2022 -
MerahPutih.com - Turnamen pramusim Piala Presiden 2022 akan dibuka pada Sabtu (11/6) pukul 16.00 WIB.
Pada pertandingan perdana mempertemukan tuan rumah Persis Solo Vs PSS Sleman atau Derby Mataram. Di grup A sendiri terdapat lima klub Liga 1, yakni Persis, PSS, Dewa United, Persita, dan PSIS.
Baca Juga:
Polisi Kerahkan 850 Personel Amankan Pertandingan Grup A Piala Presiden
Sebelum laga dimulai, ketiga suporter klub, yakni Persis (Pasoepati), PSS (Brigata Curva Sud dan Slemania), dan PSIS (Panser Biru) berkomitmen menjaga perdamaian.
Presiden Pasoepati, Maryadi alias Gondrong mengatakan selaku suporter tuan rumah berkomitmen menyambut baik lima suporter yang datang ke Solo. Untuk kali ini ada dua suporter dari klub PSS dan PSIS datang untuk bersama-sama deklarasi damai.
"Kedatangan pentolan kelompok suporter tersebut untuk bersilaturahmi dan kulo nuwun," katanya.
Menurutnya, ini juga suatu kehormatan bagi Pasoepati. Karena Pasoepati akan menjadi suporter tim tuan rumah yang ramah bagi semua suporter.
"Intinya kita welcome dengan semua suporter, biarpun sedikit ada percikan-percikan, terkadang dengan Sleman dan Semarang. Tapi intinya kita welcome, kedatangan mereka kesini kulo nuwun," tegas dia.
Baca Juga:
Laga Perdana Piala Presiden 2022, Ribuan Suporter Serbu Persis Store
Ia menegaskan dengan ini pihaknya akan bersama-sama bernyanyi di tribun memberikan dukungan pada timnya masing-masing. Pasoepati harus bisa menunjukkan siap menjadi tuan rumah yang ramah baik.
Ketua Umum Slemania, Rengga Dian mengatakan, turnamen Piala Presiden ini bisa menjadi silahturahim antar kelompok suporter Joglosemar (Jogja Solo Semarang) secara khususnya. Terlebih ini moment perdana suporter unjuk gigi di stadion di kompetisi resmi.
"Sebagai tamu kita akan menjaga nama baik PSS," ucap diam
Ketua Umum Panser Biru, Galih Eka Putranto menambahkan dengan adanya Piala Presiden ini bisa dijadikan ajang suporter unjuk gigi untuk berkreasi. Mengingat selama dua tahun ini suporter tidak merasa euforia sepak bola di stadion.
"Silaturahmi yang mungkin sudah lama tidak dilakukan kita sambung kembali. Sepak bola itu untuk mempersatukan dan persaudaraan," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga: