Persentase Penaikan Tarif Speedboat di Bali Sama Kenaikan Harga BBM
Jumat, 09 September 2022 -
MerahPutih.com - Sejak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), seluruh pengusaha speedboat di Sanur, Denpasar, Bali yang tergabung dalam asosiasi menaikkan tarif.
"Untuk harga kami menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM, karena harga minyak naik kisaran 30-31 persen, jadi otomatis harga tiket kami naikkan dengan kalkulasi yang sama," kata Kartawijaya Bendahara Asosiasi Fastboat Sanur di Bali Nengah Kertawijaya di Denpasar, Jumat (9/9).
Baca Juga:
Tarif Bus Kota di Jabar Diusulkan Naik dari Rp 3.200 Jadi Rp 13.000
Tarif penyeberangan dari Sanur menuju Nusa Penida maupun Nusa Lembongan atau sebaliknya menjadi Rp 100 ribu untuk domestik dari sebelumnya Rp 75 ribu. Sementara untuk wisatawan mancanegara menjadi Rp 200 ribu dari sebelumnya Rp 150 ribu.
Karta menyebut, angka ini menyesuaikan dengan biaya bahan bakar Pertalite yang selama ini digunakan para pemilik speedboat, di mana sejak Sabtu (3/9) lalu harganya naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter.
Meskipun kenaikan harga BBM naik sejak Sabtu, anggota Asosiasi Fastboat Sanur baru dapat menaikkan harga pada Rabu (7/9), lantaran para pengunjung mengeluhkan tarif yang naik secara mendadak
Selama empat hari sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM, Karta menyebut, tak ada kerugian yang terjadi, akan tetapi para pengusaha speedboat harus mengalami penurunan laba
"Dalam satu kali perjalanan pulang-pergi, speedboat membutuhkan bahan bakar paling sedikit 300 liter dan paling besar 600 liter," katanya.
Ia mengatakan, dampak dari kenaikan tarif penyeberangan Sanur ini terlihat dari menurunnya jumlah penumpang, terutama kalangan domestik. Dari yang sebelumnya 200-500 penumpang menurun hingga 150 orang.
"Otomatis ada penurunan sekitar 10-20 persen, dari sebelumnya berangkat dua sampai tiga boat sekarang hanya satu boat. Saya punya boat yang biasanya dua boat tapi tiga hari berturut-turut satu boat saja jalan," ujarnya.
Baca Juga:
Tarif Angkutan Umum Terintegrasi JakLingko Jakarta tidak Naik