Perjalanan Spiritual Pusakata di Lagu ‘Kueja Namamu Pelan-Pelan’
Jumat, 21 Mei 2021 -
SETELAH mengeluarkan lebih dari tiga single, Pusakata kembali merilis single terbaru yang menjadi urutan keenam dari album Mesin Waktu 2020 (dibaca: dua puluh dua puluh) berjudul Namamu Kueja Pelan-pelan pada 20 Mei 2021.
Seperti single-single sebelumnya, Pusakata kembali memainkan hampir semua isian instrumen dalam lagu tersebut, mulai dari bass, gitar, keyboard, synthesizer, udu, kendang, suling hingga pui-pui (alat musik tradisional asal Sulawesi Selatan).
Baca juga:
“Single terbaru ini adalah rangkuman penutup pada kisah lima lagu sebelumnya: Amy, Kucari Kamu, Di Ujung Malam, Kerinduan, dan Ruang Tunggu. Sebuah perenungan seorang insan yang selalu mencari makna cinta dan pengorbanan. Apalah arti hidup tanpa cinta dan pengorbanan?” Cetus pria yang biasa di sapa Mas Is dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Jumat (21/5).
Bagi mas Is, Mencintai dalam diam. Mendoakan dalam hening. Bertemu dalam baris-baris doa di ujung malam. Merupakan ketulusan yang kelak menjadi tiang utama dalam menjalaninya.
Pada single Namamu Kueja Pelan-pelan, Pusakata coba menggali lebih jauh potensi musikalitas dan pengaruh seni Bugis-Makassar dalam mengolah rasa dan komposisi. Selain itu, pemilihan instrumen serta gaya instrumentasi tradisional terasa jauh lebih dalam di hadirkan pada lagu ini.
Baca juga:

“Bukan tanpa alasan aku banyak memasukkan unsur kedaerahan dalam karyaku belakangan ini. Aku harap dengan menambahkan unsur daerah asalku, Bugis-Makassar, akan membawa jiwa serta khasanah musik pada ruang yang lebih luas lagi,” tambah pria berpenampilan rambut keriting ini.
Mas Is menjanjikan sebuah album penuh untuk tahun 2021 ini. Perilisannya pun mengambil cara yang tidak biasa yaitu dengan melepas satu persatu tiap lagu sebagai single. Cara ini dipilih agar para pendengar mampu merasakan perjalanan dari tiap trek dalam album Mesin Waktu 2020.
“Aku ingin mengajak para pendengar lebih jauh terlibat menikmati perjalanan spiritual lewat eksplorasi ini. Semua instrument yang dimainkan sesuai dengan batas kemampuan sebagai wujud komitmen aku untuk berkarya dengan jujur.” Tutup Is. (far)
Baca juga: