Peringati Harkitnas, Gerak Kelompok Intoleran Harus Dipersempit
Jumat, 20 Mei 2022 -
MerahPutih.com - Bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada hari Jumat (20/5). Dalam peringatan ini, ada peristiwa penting, yakni berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyebut, Harkitnas jadi momentum pergerakan melawan paham intoleransi, ekstremisme, dan radikalisme.
Baca Juga:
Romo Benny Tegaskan Agama Harus Jadi Inspirasi Batin
Ia menyebut, pentingnya kesadaran bersama untuk membentuk gerakan nasional yang dapat mematahkan segala bentuk ideologi anti-Pancasila.
"Termasuk sikap serta ujaran kebencian, agar jangan mendapatkan tempat di ruang publik," kata pria yang lebih dikenal Romo Benny ini.
Ia mengakui, saat ini marak ancaman paham intoleransi, ekstremisme, dan radikalisme, yang berusaha menggoyahkan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang luhur.
Menurut dia, dibutuhkan gerakan nasional guna mempersempit gerak kelompok intoleran, ekstrem, dan radikal agar tidak berkembang lebih jauh.
"Jadi dengan mempersempit ruang gerak mereka," ucap Romo Benny ini.
Romo Benny melanjutkan, upaya menutup ruang gerak kelompok radikal bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, saat ini generasi muda Indonesia sangat mudah diambil simpati melalui narasi dan kampanye pemutar balik fakta. Dan itu sangat mudah ditemui di setiap sudut dunia maya.
"Narasi mereka lebih banyak di dunia maya sehingga diyakini sebagai kebenaran," jelas pria yang juga rohaniwan Katolik ini.
Benny mendorong kebijakan negara yang selalu mengedepankan budaya toleran, persaudaraan melalui pendidikan Pancasila sebagai penanaman karakter kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketiga, dari sisi masyarakat bisa banyak menginisiatif gerakan seperti gotong royong, yang membangun ikatan persaudaraan sehingga terbangun relasi silaturahmi yang tidak membedakan etnis, suku, ras, agama.
"Jadi merajut ke-Indonesia-an itu lewat perjumpaan yang semakin diaktifkan," ujarnya.
Tidak hanya itu, Romo Benny juga menilai pentingnya peran dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai ujung tombak kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Melalui penyampaian narasi yang bukan hanya benar, namun juga menyejukkan, narasi kemajemukan, beragama, serta membawa muatan nilai cinta tanah air yang merupakan sebagian dari iman.
"Dengan begitu, akan terbangun energi positif dimana kekuatan masyarakat bersatu untuk mewujudkan kesejahteraan," klaimnya.
Baca Juga:
Romo Benny: Masyarakat Lebih Mudah Terima Perbedaan Ketimbang Elite Politik