Penyakit Legionnaire jadi Penyebab Kematian akibat Pneumonia di Argentina

Kamis, 08 September 2022 - P Suryo R

PEJABAT kesehatan di Argentina mengatakan bahwa wabah pneumonia menular yang menewaskan empat orang mungkin disebabkan oleh penyakit Legionnaire. Tujuh kasus lain telah ditemukan, sebagian besar di sebuah klinik di provinsi utara Tucuman di mana kematian terjadi.

Penyakit paru-paru yang relatif jarang ini umumnya terkoneksi dengan air yang terkontaminasi atau sistem pendingin udara yang tidak bersih.

Baca Juga:

Mitos Tentang Jerawat yang Perlu Kamu Ketahui

sakit
Gejalanya termasuk demam tinggi, nyeri tubuh dan kesulitan bernapas. (freepik/jcomp)

Sebelumnya, World Health Organisation (WHO) telah diperingatkan pada awal pekan kemarin tentang kluster infeksi tersebut.

Pada awalnya, dokter yang mencoba menentukan penyebab gejala mirip flu tapi bukan COVID-19 atau flu dan hantavirus (penyakit pernapasan parah yang dibawa oleh hewan pengerat) dengan menguji pasien di kota San Miguel de Tucuman.

Gejalanya termasuk demam tinggi, nyeri tubuh dan kesulitan bernapas. Para pejabat setempat mengatakan, gejala pertama kali muncul dalam enam kasus yang berkaitan dengan fasilitas yang sama antara 18 dan 23 Agustus.

Bakteri Legionella, yang menyebabkan penyakit itu, umumnya ditemukan di sumber air seperti sungai dan danau yang terkadang masuk ke sistem air buatan.

Baca Juga:

Jangan Konsumsi Makanan Ini saat Diare

sakit
Penyakit paru-paru yang relatif jarang ini umumnya terkoneksi dengan air yang terkontaminasi. (freepik/aleksandarlittlewo)

Diperkirakan 10 persen orang yang tertular penyakit tersebut meninggal akibat komplikasi yang timbul akibat infeksi tersebut.

Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti mengatakan pada hari Sabtu (3/9) bahwa pihak berwenang bekerja untuk memastikan klinik itu aman untuk semua.

Kasus-kasus tersebut terkait dengan satu klinik swasta di kota San Miguel de Tucumán, yang terletak di bagian barat laut negara itu, menurut Pan American Health Organization (PAHO), kantor regional WHO.

PAHO dan WHO terus memantau wabah dan membantu pejabat kesehatan setempat dalam penyelidikan. (aru)

Baca Juga:

Ringankan Asma dengan Jahe

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan