Penurunan Konsumsi Rumah Tangga Hampir Samai Krisis 1998

Rabu, 05 Agustus 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Penurunan konsumsi rumah tangga menjadi pemicu utama kontraksi ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 sebesar minus 5,32 persen. Konsumsi selama ini menjadi pendorong utama Produk Domesti Bruto Indonesia.

Data menunjukan, penuruann ini, hampir menyamai saat Indonesia dilanda krisis pada 1998. Kala itu, konsumsi rumah tangga minus 6,17 persen.

"Dari kelompok pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber kontraksi tertinggi dengan tumbuh negatif 5,51 persen pada triwulan II 2020," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu, (5/8/2020).

Baca Juga:

Indonesia Tempati Peringkat 20 Kematian Akibat COVID di Asia

Lesunya kinerja konsumsi tersebut terlihat dari penjualan eceran yang mengalami kontraksi pada seluruh kelompok penjualan, antara lain makanan, minuman dan tembakau yang minus 0,71 persen.

Kelompok lainnya yang ikut tumbuh negatif adalah pakaian, alas kaki dan jasa perawatan minus 5,13 persen, transportasi dan komunikasi minus 15,33 persen serta restoran dan hotel minus 16,53 persen.

"Hampir seluruhnya mengalami kontraksi, mulai dari penjualan mobil penumpang dan sepeda motor, jumlah penumpang rel, laut dan udara, hingga nilai transaksi uang elektronik, kartu debit dan kartu kredit," ujarnya.

UMKM Warung
Ilustrasi UMKM. (Foto: KemenKOP UMKM)

Sebelumnya, pemerintah berharap kuartal III ekonomi Indonesia tidak tumbuh negatif lebih dalam dari sebelumnya, karena sedang menggenjot konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekspor

“Nah ini yang lagi kita kejar. Kami harap tidak negatif (kuartal ketiga). Tapi kalau sampai negatif, jangan khawatir dengan urusan label,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.

Ia menyakini, penurunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I dan II ini karena aktivitas ekonomi terhenti sebagai dampak COVID-19 sehingga penurunan tersebut merupakan bagian dari penyesuaian.

Baca Juga:

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta di Kuartal II 2020 Turun 8,22 Persen

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan