Penghapusan Subsidi BBM Akan Menghasilkan Inflasi 5,3 Persen

Jumat, 16 Agustus 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Peneliti senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad Ishak Razak mengatakan, wacana penyesuaian subsidi BBM dapat menyasar pembatasan kendaraan pribadi roda empat ketimbang untuk seluruh jenis kendaraan.

Skema ini dapat mengarahkan ulang subsidi yang tepat sasaran dan membuka ruang anggaran untuk mengadakan BBM rendah sulfur

“Bila penyesuaian diberlakukan pada kendaraan penumpang pribadi yang mengonsumsi 43,1 persen BBM bersubsidi, dampak inflasinya sekitar 0,37 persen,” ujar Ishak dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Ia menegaskan, skema ini lebih tepat dibanding penghapusan subsidi secara menyeluruh, yang akan menghasilkan inflasi sebesar 5,3 persen. Saat ini populasi kendaraan penumpang pribadi sebanyak 29,7 juta unit.

Baca juga:

Aturan Baru Perhitungan Subsidi BBM Pengaruhi Harga Eceran?

Sementara, jumlah populasi sepeda motor dan kendaraan umum yang sebanyak 113,8 juta unit mengkonsumsi 53,9 persen BBM bersubsidi.

Tercatat, 10 persen rumah tangga ekonomi terbawah atau 250 juta orang di Indonesia mengeluarkan ongkos BBM sebesar Rp108.400 per bulan, sementara 10 persen teratas mengeluarkan Rp482.700 ribu per bulan.

Namun, menurutnya lantaran pendapatan masyarakat terbawah terbatas, porsi pengeluaran BBM-nya mencapai 7 persen dari pendapatan, sementara penduduk paling kaya hanya 3,5 persen.

“Pengeluaran rumah tangga miskin dua kali lipat dibandingkan penduduk kaya,” ujar Ishak.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan