Pengembang Pokémon Go Niantic PHK 230 Karyawan

Jumat, 30 Juni 2023 - Andrew Francois

NIANTIC telah bergabung dengan daftar perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Mereka mengumumkan 'pembaruan organisasi' setelah memo internal bocor yang mengungkapkan rencana mereka untuk memecat 230 karyawan.

Selain itu, Niantic juga menutup studio mereka di Los Angeles dan membatalkan dua game berlisensi, yaitu NBA All-World dan Marvel: World of Heroes. Kabar baiknya, Pokémon Go tetap akan berlanjut sebagai produk unggulan perusahaan.

CEO Niantic John Hanke menjelaskan bahwa mereka telah memutuskan untuk memfokuskan investasi pada game seluler, dengan konsentrasi pada game pihak pertama yang paling kuat dalam menghadirkan nilai inti lokasi dan komunitas sosial mereka.

Baca juga:

Niantic Buat Game 'Monster Hunter' Jadi Lebih Nyata

Perusahaan akan melakukan restrukturisasi tenaga kerja. (Foto: Pexels/ANTONI SKHRABA Production)

Hanke menyebut pasar game seluler sangat matang. Hanya judul terbaik dan paling unik yang memiliki peluang untuk berhasil. Perusahaan juga ingin memperkuat fokus mereka dalam membangun perangkat realitas campuran (MR) dan kacamata augmented reality (AR) masa depan.

Meskipun pemutusan hubungan kerja tidak menyenangkan, surat dari Hanke terbuka dan jujur tentang tantangan yang dihadapi perusahaan dan kesalahan yang dibuat oleh tim kepemimpinan.

Hanke menjelaskan bahwa pemangkasan ini terkait dengan peningkatan pengeluaran yang melebihi pendapatan. Selama pandemi COVID-19, Niantic mengalami lonjakan pendapatan dan meningkatkan jumlah karyawan serta pengeluaran terkait untuk mengejar pertumbuhan yang lebih agresif.

Namun, setelah situasi Covid-19 membaik, pendapatan mereka kembali ke tingkat sebelumnya, dan proyek-proyek baru dalam game dan platform tidak memberikan pendapatan yang sebanding dengan investasi yang dilakukan.

Baca juga:

Niantic Buat Program Baru untuk Pokemon Go dan Ingress

PHK diharapkan jadi solusi seimbangkan pengeluaran dan pendapatan. (Foto: Pexels/Anna Shvets)

CEO berharap pemotongan ini akan mengembalikan keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan tanpa harus menutup properti berharga mereka. Hanke menekankan bahwa prioritas utama mereka adalah menjaga agar Pokémon Go tetap sukses dan berkembang sebagai permainan jangka panjang.

Selama pandemi, game ini mengalami kebangkitan popularitas saat para pemain tinggal di rumah dan menggunakan game ini sebagai cara untuk tetap terhubung dengan dunia luar. Niantic juga meluncurkan aplikasi sosial untuk Pokémon Go yang memungkinkan pemain untuk berinteraksi dan berkomunikasi.

Surat tersebut juga mencatat bahwa pasar AR berkembang lebih lambat dari yang diperkirakan, sehingga menjadi faktor lain yang mempengaruhi keputusan perusahaan. Game Niantic idealnya dimainkan dengan AR saat bepergian, namun pengembangan kacamata pintar yang memenuhi spesifikasi standar resep masih jauh dari kenyataan. (waf)

Baca juga:

Niantic Akan Wujudkan Sihir Harry Potter di Dunia Nyata

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan