Pengembang Pokémon Go Niantic PHK 230 Karyawan
Lesunya ekonomi menjadi penyebab. (Foto: Unsplash/Andrea Piacquadio)
NIANTIC telah bergabung dengan daftar perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Mereka mengumumkan 'pembaruan organisasi' setelah memo internal bocor yang mengungkapkan rencana mereka untuk memecat 230 karyawan.
Selain itu, Niantic juga menutup studio mereka di Los Angeles dan membatalkan dua game berlisensi, yaitu NBA All-World dan Marvel: World of Heroes. Kabar baiknya, Pokémon Go tetap akan berlanjut sebagai produk unggulan perusahaan.
CEO Niantic John Hanke menjelaskan bahwa mereka telah memutuskan untuk memfokuskan investasi pada game seluler, dengan konsentrasi pada game pihak pertama yang paling kuat dalam menghadirkan nilai inti lokasi dan komunitas sosial mereka.
Baca juga:
Niantic Buat Game 'Monster Hunter' Jadi Lebih Nyata
Hanke menyebut pasar game seluler sangat matang. Hanya judul terbaik dan paling unik yang memiliki peluang untuk berhasil. Perusahaan juga ingin memperkuat fokus mereka dalam membangun perangkat realitas campuran (MR) dan kacamata augmented reality (AR) masa depan.
Meskipun pemutusan hubungan kerja tidak menyenangkan, surat dari Hanke terbuka dan jujur tentang tantangan yang dihadapi perusahaan dan kesalahan yang dibuat oleh tim kepemimpinan.
Hanke menjelaskan bahwa pemangkasan ini terkait dengan peningkatan pengeluaran yang melebihi pendapatan. Selama pandemi COVID-19, Niantic mengalami lonjakan pendapatan dan meningkatkan jumlah karyawan serta pengeluaran terkait untuk mengejar pertumbuhan yang lebih agresif.
Namun, setelah situasi Covid-19 membaik, pendapatan mereka kembali ke tingkat sebelumnya, dan proyek-proyek baru dalam game dan platform tidak memberikan pendapatan yang sebanding dengan investasi yang dilakukan.
Baca juga:
Niantic Buat Program Baru untuk Pokemon Go dan Ingress
CEO berharap pemotongan ini akan mengembalikan keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan tanpa harus menutup properti berharga mereka. Hanke menekankan bahwa prioritas utama mereka adalah menjaga agar Pokémon Go tetap sukses dan berkembang sebagai permainan jangka panjang.
Selama pandemi, game ini mengalami kebangkitan popularitas saat para pemain tinggal di rumah dan menggunakan game ini sebagai cara untuk tetap terhubung dengan dunia luar. Niantic juga meluncurkan aplikasi sosial untuk Pokémon Go yang memungkinkan pemain untuk berinteraksi dan berkomunikasi.
Surat tersebut juga mencatat bahwa pasar AR berkembang lebih lambat dari yang diperkirakan, sehingga menjadi faktor lain yang mempengaruhi keputusan perusahaan. Game Niantic idealnya dimainkan dengan AR saat bepergian, namun pengembangan kacamata pintar yang memenuhi spesifikasi standar resep masih jauh dari kenyataan. (waf)
Baca juga:
Niantic Akan Wujudkan Sihir Harry Potter di Dunia Nyata
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya