Pengamat: Kenapa Harus Ada Panggung Tandingan yang Dibuat Surya Paloh

Kamis, 25 Juli 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mempertanyakan sikap Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang seolah menciptakan panggung tandingan dengan pertemuan empat partai koalisi dan melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Prabowo Subianto bertemu Megawati Soekarnoputri.

"Kenapa harus ada panggung tandingan yang dibuat Surya Paloh dengan mengumpulkan partai koalisi minus PDIP, dan bertemu Anies Baswedan yang terlalu dini bicara Pilpres 2024," ujar Pangi di Jakarta, Kamis (27/7).

Baca Juga: Didukung NasDem di Pilpres 2024, Ini Jawaban Anies

Ia menilai, saat pelantikan Presiden belum dilaksanakan, Surya Paloh seolah ingin mengatakan bahwa Anies Baswedan adalah masa depan dan Jokowi masa lalu.

Gubernur DKI Anies Baswedan bertemua Ketum NasDem Surya Paloh. (MP/Asropih)

Sehingga, Pangi berpendapat manuver Surya Paloh adalah sinyal perlawanan Nasdem atas peluang masuknya Gerindra dalam koalisi.

"Sejak pak Jokowi mengatakan akan menerima dan mengakomodir parpol oposisi pendukung Prabowo, membangun bangsa secara bersama, bekerja untuk kepentingan bangsa yang jauh lebih besar, Nasdem, Golkar, PKB dan PPP nampaknya tidak setuju, resistensi mereka masih tinggi dengan masuknya Gerindra," ujar Pangi.

Baca Juga: Temui Surya Paloh, Isu Ambisi Anies Maju di Pilpres Bukan Isapan Jempol

Menurutnya, manuver itu seharusnya tidak dilakukan karena secara etika 'melawan' Presiden Jokowi dan Megawati selaku Ketua Umum Partai Politik pengusung utama Presiden Jokowi. Manuver semacam itu, sebagaimana dikutip Antara, dapat membuat Presiden Jokowi menjadi tidak respect (hormat), dan PDIP merasa tidak dihargai. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan