Pengalaman Puasa Pertama di Belgia Membuat Badan Meriang
Selasa, 23 Juni 2015 -
MerahPutih Eropa - Berpuasa di Indonesia terbilang tak lama dan tak pula sebentar. Dibandingkan negara-negara lain, durasi puasa di Indonesia relatif biasa saja karena hanya sekira 13-14 jam.
Jauh berbeda durasi puasa dengan Belgia. Di salah satu negara Eropa itu menghabiskan waktu 22 jam dalam sehari. Rentang waktu berbuka dengan sahur pun begitu cepat. Bayangkan, umat Islam di Belgia berbuka puasa pukul sekira pukul 22.00 waktu setempat dan santap sahur sekira pukul 02.00 waktu setempat.
Begitu kisah seorang warga negara Indonesia (WNI) di Belgia, Nin Inggaris. WNI yang bekerja di Belgia ini mengisahkan, pengalaman pertama berpuasa di Eropa pada 2014 lalu menjadi berat karena harus menghabiskan waktu 22 jam sehari. Bahkan, pada hari pertama puasa tubuhnya meriang.
"Hari pertama puasa badan saya langsung meriang. Selain karena perubahan musim dari spring ke summer, tubuh saya tidak terbiasa yang harus menahan haus dan lapar selama 22 jam. Yang biasanya jam setengah 7 sore sudah buka puasa, di Belgia saya baru bisa buka puasa jam 10 malam," tulisnya melalui blog pribadinya, Art Och Lingua, dikutip Merahputih.com pada Selasa (23/6).
Berpuasa di negara yang moyoritas non-Islam, Nin mengakui banyaknya godaan kala berjalan di tempat-tempat umum. Namun, dia tak tergoda terhadap masyarakat mayoritas tersebut. "Lihat orang makan dan minum, biasa saja. Alhamdulillah," pungkasnya. (fre)
Baca Juga:
Puasa di Australia, Umat Islam Cuma Andalkan Jam Tangan