Peneliti AS Ingin Ciptakan Rahim Buatan

Jumat, 05 April 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Pada 19 September, penasihat Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS bertemu untuk membahas pindahnya penelitian tentang rahim buatan dari hewan ke manusia.

Teknologi ini dirancang untuk membantu bayi prematur dengan memberikan mereka waktu tambahan untuk berkembang sebelum lahir.

Meski telah diuji pada hewan seperti domba dan anak babi, kemampuan model hewan dalam memprediksi hasil pada manusia masih dipertanyakan.

Rahim buatan adalah perangkat medis eksperimental yang bertujuan memberikan lingkungan seperti rahim bagi bayi prematur untuk mengembangkan organ-organ penting sebelum lahir.

Baca juga:

Angka Kanker Leher Rahim Masih Sangat Tinggi

Salah satu perangkat yang mendekati uji coba pada manusia disebut EXTrauterine Environment for Newborn Development (EXTEND), yang dikembangkan oleh Vitara Biomedical.

Kendati telah diuji pada janin domba dengan hasil positif, proses mendapatkan persetujuan dari FDA untuk uji coba pada manusia memerlukan pertimbangan yang hati-hati terkait manfaat dan risikonya.

Uji coba pertama pada manusia akan melibatkan bayi yang lahir pada usia sangat prematur, sekitar 22 atau 23 minggu kehamilan, demikian diwartakan MIT Technology Review, beberapa waktu lalu.

Baca juga:

Perempuan Waspada Penebalan Dinding Rahim

Namun, pemilihan peserta harus mempertimbangkan faktor prognostik yang bervariasi dari satu pusat ke pusat lainnya. Selain itu, risiko terhadap bayi dan ibu juga harus dipertimbangkan, seperti risiko pendarahan otak dan infeksi pada ibu yang menjalani operasi caesar.

Meski teknologi ini menjanjikan, munculnya rahim buatan mengundang pertanyaan etis yang kompleks. Hal ini meliputi persetujuan orang tua, implikasi hukum dan etika terkait definisi janin, bayi, kelahiran, dan kelangsungan hidup.

Penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari pengembangan teknologi ini terhadap masyarakat dan hak-hak individu, termasuk hak perempuan untuk memilih dan perlindungan terhadap entitas manusia yang sedang berkembang di luar tubuh. (waf)

Baca juga:

Pertama Kali di Luar Uji Klinis, Bayi Laki-Laki Lahir dari Rahim Hasil Transplantasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan