Pendaki Remaja Tewas di Gunung Rinjani Jalur Aik Berik, Tim SAR Ngebut Dibekali Drone Thermal untuk Cari Korban
Kamis, 11 Desember 2025 -
Merahputih.com - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang pendaki remaja berusia 17 tahun yang meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan fatal di jalur pendakian Aik Berik, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Evakuasi korban, yang terjatuh ke jurang, diselesaikan pada Rabu (10/12) malam, pukul 22.48 WITA.
Identitas Korban dan Proses Pelaporan
Korban diketahui bernama Ilmi Cahyadi, penduduk Dusun Lingkok Kudung, Desa Seteling, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Baca juga:
Netflix Garap 'My Name is Rinjani', Kisah Heroik Agam Rinjani Diangkat Jadi Film Dokumenter
"Korban, Ilmi Cahyadi, asal Dusun Lingkok Kudung, Desa Seteling, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, langsung diserahkan kepada pihak keluarga setelah dievakuasi, Kamis," ujar Koordinator Lapangan Tim Rescue SAR Mataram, I Gde Eka Suarjana.
Laporan mengenai kecelakaan pendaki yang terjatuh ini diterima oleh SAR Mataram dari pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pada Rabu pagi.
Kronologi dan Upaya Evakuasi
Korban dilaporkan mendaki bersama rombongannya sejak Minggu (7/12) pukul 06.00 WITA melalui jalur Seteling. Insiden tragis terjadi saat mereka tiba di Gunung Kondo pada Senin (8/12) pukul 09.00 WITA, di mana salah satu rekan melihat korban terpeleset dan jatuh ke jurang.
Sebelum Tim SAR diberangkatkan, upaya evakuasi mandiri sempat dilakukan oleh keluarga dan warga setempat.
Personel SAR yang terlibat dalam operasi ini berasal dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, TNGR, Unit SAR Lombok Timur, Polhut, serta dibantu oleh keluarga dan warga setempat.
Mereka diperlengkapi dengan berbagai peralatan pendukung seperti perlengkapan mountaineering, komunikasi, drone thermal, dan peralatan medis.
Baca juga:
BAIC Indonesia Umumkan Agam Rinjani sebagai Brand Ambassador, Punya Kesamaan Nilai
Pukul 13.30 WITA, tim di lapangan menerima konfirmasi bahwa korban dapat diturunkan dari lokasi kejadian, sehingga proses evakuasi dilakukan secara estafet.
Meskipun menghadapi kendala berat berupa medan yang sangat terjal dan jarak pandang yang terbatas, korban akhirnya berhasil dibawa ke pintu masuk jalur pendakian Aik Berik pada Rabu malam.
Suarjana memberikan imbauan serius kepada seluruh pendaki agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat melakukan pendakian di kawasan gunung. Hal ini bertujuan agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang.