Pemerintah Wajib Wujudkan Masyarakat Yang Toleran
Kamis, 15 Februari 2018 -
MerahPutih.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto menegaskan bahwa Pancasila adalah bintang pandu bagi kehidupan berbangsa yang majemuk dan kompleks serta juga patokan etis Kebangsaan.
"Sebagai bagian dari dunia ide, sila-sila Pancasila tidak akan pernah berkesesuaian dengan realitas yang ada. Jika sekali berkesesuaian maka semua paripurna tidak ada lagi koreksi dan kemajuan," jelas Sidarto saat memberi kuliah umum di Universitas Pertahanan bertajuk 'Wawasan Kebangsaan Dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI' di Gedung Auditorium Kampus Unhan, Kawasan IPSC Sentul Bogor, Rabu (14/2).
Di bawah pandu Pancasila, sambung Sidarto, pemerintah wajib memperbaiki kondisi agar semakin mendekati ideal sila-sila Pancasila. Bagaimana mewujudkan masyarakat bertuhan yang toleran, berperikemanusiaan, bersatu, demokratis dan adil.
"Semua adalah tujuan ideal yang wajib dijadikan patokan kebijakan siapapun selama republik ini berdiri," kata Sidarto.
Kedua, sebagai lampu merah etis kehidupan berbangsa dan bernegara. Ibarat lalu lintas, segenap komponen bangsa memiliki tujuan masing-masing dan ingin mencapai tujuannya tersebut. Kelompok muslim ingin menjadi muslim yang baik. Demikian pula kelompok Kristiani, Hindu, Budha dan Konghucu.
"Semua ingin menjadi paripurna sesuai ajaran dan keyakinan masing-masing," tambahnya.
Namun, tabrakan tidak bisa dihindari apabila lampu merah etis tidak diindahkan. Satu kelompok merasa hanya bisa paripurna jika menyingkirkan yang berbeda.
"Oleh sebab itu, Pancasila harus berfungsi menjadi lampu merah etis yang berfungsi sebagai patokan moral tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," tukas Sidarto. (GR)