Pembangunan Smelter Picu Peningatkan Ekspor Non Migas

Selasa, 18 Agustus 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih, Bisnis-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor non migas mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni US$9,986 miliar per Juli 2015. Hal ini dikarenakan adanya smelter yang tengah dibangun oleh beberapa perusahaan tambang yang ada di Indonesia. 

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Adi Lumaksono mengatakan ekspor non migas terbesar terjadi pada bahan bakar mineral yakni US$43,4 juta. 

"Ini terjadi karena ada smelter yang dibangun. Sebelumnya ekspor komoditi langsung dilarang, Jadi ekspor cukup mendongkrak," kata Adi di Gedung BPS, Jalan Dr Sutomo 6-8, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).

BPS juga mencatat periode Januari hingga Juli 2015, total peningkatan ekspor komoditi bijih, kerak, dan abu logam mencapai total 482,56 persen dan memberikan kontribusi atau peran ekspor sebesar 2,49 persen.

Menurut Adi, peningkatan yang terjadi pada komoditi tersebut karena telah dibangunnya smelter di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Secara akumulatif, selama periode Januari-Juli 2015, ekspor dari 10 golongan (HS 2 digit) di atas memberikan kontribusi 50,99 persen terhadap total ekspor non migas. Namun, dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut turun 3,29 persen terjadap periode yang sama tahun lalu.

Sebagai informasi, 10 golongan barang (HS) itu di antaranya, lemak dan minyak/hewan/nabati USD 339,0 juta, bahan bakar mineral US$ 43,3 juta, mesin/peralatan listrik US$ 120,2 juta, perhiasan/permata US$ 255,3 juta, kendaraan dan bagiannya US$ 120,0 juta, alas kaki US$ 129,7 juta, bijih, kerak, dan abu logam US$ 383,4 juta, kopi, teh, rempah-rempah US$ 18,8 Juta, bubur kayu/pulp US$ 9,2 Juta, dan alumunium US$ 10,9 juta. (rfd)

Baca Juga: 

Awas, Produk Impor Asal Tiongkok Makin Banyak Akibat Devaluasi Yuan

BPS: Nilai Ekspor Juli Turun 15,53 Persen

BPS: Semua Lapangan Usaha, Kecuali Pertambangan akan Meningkat Triwulan III 2015

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan