Pembakaran Hutan Untuk Kepentingan Konglomerat dan Bisnis
Rabu, 24 Agustus 2016 -
Merahputih nasional- Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead, mengungkapkan, sebagian besar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi lantaran ambisi sekelompok pengusaha dan konglomerat untuk membuka lahan bisnis.
"Rata-rata untuk itu, pembukaan lahan yang kalau kita lihat banyak untuk bisnis. Kalau masyarkaat kecil sekali lah, lebih banyak itu untuk bisnis, bisa perusahaan, oknum," katanya kepada awak media, Rabu (24/8).
Meski begitu, lanjutnya masih banyak juga perusahaan yang berniat baik untuk membantu menanggulangi karhutla.
"Sangat responsif, menjaga kebakaran agar tidak meluas, bahkan dapat membantu pemadaman di luar kosensi mereka," imbuhnya.
Saat ini, terdapat ratusan titik api kebakaran lahan yang tersebar di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, serta Papua.
Nazir menyebut jumlahnya masih mungkin bertambah mengingat fenomena La Nina masih berlangsung sampai akhir tahun.
BACA JUGA:
- Ini Lahan Akibat Kebakaran Hutan di Kalimantan
- Senator Ini Minta Hukuman Pembakar Hutan Diperberat
- APHI Tepis Tudingan Anggota Sengaja Bakar Hutan
- Kemenhut LH Minta Bantuan BIN Tangkap Pembakar Hutan
- Investor Asing Dituding Berada di Balik Kebakaran Hutan