Pelacakan Jadi Kunci Kendalikan Kasus Mutasi COVID-19
Kamis, 20 Mei 2021 -
MerahPutih.com - Mutasi COVID-19 saat ini mulai mengancam, bahkan sudah ada 27 kasus dari mutasi baru di Indonesia. Sehingga, dibutuhkan respons cepat untuk mencegah penularan berkelanjutan.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk mengedalikan kasus COVID-19 dengan mutasi anyar ini, langkah yang harus diambil mempercepat dan meningkatkan kapasitas pemeriksaan, pelacakan, karantina, dan isolasi kasus COVID-19.
Baca Juga:
Gawat, Mutasi COVID-19 dari Kongo dan London Masuk ke Tanah Air
"Proses ini membutuhkan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaannya dan koordinasi antara unit pemerintah pada berbagai level,” ujar Budi kepada wartawan, Kamis (20/5).
Berdasarkan update terbaru pemeriksaan Whole Genome Sequencing, per 17 Mei 2020, Kemenkes kembali menemukan 2 mutasi baru COVID-19. Dua-duanya terjadi di Jawa Timur dan dua-duanya adalah pekerja migran Indonesia yang baru datang dari Malaysia.
Menyusul dengan temuan ini, Menkes menegaskan bahwa upaya 3M, 3T dan PPKM Mikro harus berjalan beriringan, tentunya dengan melibatkan level pemerintahan terkecil serta masyarakat itu sendiri.
''Pastikan tracingnya juga harus jalan, karena yang ditesting sebenarnya adalah testing epidemologi, orang yang kontak erat dengan yang terduga terkonfirmasi,'' tuturnya.

Menkes menjabarkan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus pasca libur lebaran dengan melakukan pendataan tempat tidur dan ruang ICU khusus COVID-19 agar tidak tejadi penumpukan pasien di fasyankes.
Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, salah satu yang menjadi prioritas Kemenkes adalah menyiapkan ketersediaan tempat tidur maupun ruang ICU khusus COVID-19.
Secara nasional jumlah jumlah tempat tidur yang disiagakan sebanyak 70 ribu unit dengan tingkat keterisian sekitar 20 ribu unit. Kemudian untuk ruang ICU khusus COVID-29 ada 7.500 dan tingkat keterisian 2.500 unit. (Knu)
Baca Juga:
Puluhan Kontak Erat Mutasi COVID-19 Kini Dalam Pelacakan
>