Pekan Depan, Serikat Karyawan PTJLJ Ancam Tutup Jalan Tol

Kamis, 22 Oktober 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Serikat Karyawan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (SKJLJ) menolak pengangkatan 3.000 pegawai tenaga alih daya PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) menjadi karyawan tetap di PT Jasa Layanan Operasi (JLO). Pengalihan pegawai dari PT JLJ ke PT JLO, anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, tersebut diindikasikan sarat dengan kepentingan.

PT JLO dituding akan mengambil alih operasional ruas tol Pondok Pinang-Kampung Rambutan-Rorotan. Padahal selama ini ruas tol tersebut telah dikelola PT JLJ. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) Indonesia Sabda Pranawa Djati mengatakan PT JLJ selama ini telah mampu memberikan keuntungan yang besar bagi PT Jasa Marga yakni sekitar Rp1,602 triliun pada tahun 2012, Rp1,336 triliun pada tahun 2013, dan Rp1,402 triliun pada tahun 2014.

"Menurut saya ini ada kejanggalan sebab ruas tol yang akan dikelola oleh PT JLO itu sudah dikelola juga PT JLJ. Jadi, tidak perlu buka perusahaan baru," katanya saat dihubungi merahputih.com, di Jakarta, Kamis (22/10).

Selain itu, proses pengangkatan dinilai mengancam kesejahteraan 3.000 pegawai, sebab benefit yang diterima pegawai di PT JLJ dan PT JLO sangat berbeda jauh.

"Di PT JLJ paling minimal pekerja menerima gaji Rp5 juta per bulan, lalu kita juga bisa terima gaji sekitar 20 kali selama setahun, dan tunjangan-tunjangan lain," jelasnya. 

SKJLJ mengancam akan menutup jalan tol di Jakarta dan sekitarnya. Aksi ini akan dilakukan selama tiga hari, yakni tanggal 28, 29, 30 Oktober 2015. 

SKJLJ menuntut pertama, angkat pekerja kontrak PT JLJ menjadi karyawan tetap; dan kedua, kembalikan ruas jalan tol Pondok Ranji-Dukuh kepada PT JLJ. (rfd)

BACA JUGA:

  1. Demo Turunkan Jokowi Padati Gedung DPR
  2. Menteri Hanif Dhakiri Ikut Demo Buruh di Depan Istana Negara
  3. Demo Buruh: Rezim Jokowi-JK Boneka Megawati!

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan