PDIP Pertanyakan Hasil Survei Median Soal Kepuasan Warga Atas Kinerja Anies
Selasa, 16 Februari 2021 -
MerahPutih.com - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta mempertanyakan hasil survei Median yang menyebut 52,5 persen warga Jakarta puas atas kinerja Anies Baswedan.
"Itu bertolak belakang dari hasil kerja yang dilakukan selama anies memimpin," kata Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono di Jakarta, Selasa (16/2).
Baca Juga
Survei: Kalahkan Risma, Elektabilitas Anies di Pilgub DKI 42,5 Persen
Gembong menilai belum ada prestasi yang diukir oleh Anies Baswedan dalam memimpin ibu kota. Kinerja Anies saat ini tak mempunyai torehan yang dapat membanggakan warga Jakarta.
"Walaupun dalam konteks penghargaan pak anies segudang dapat penghargaan," jelasnya.
Tapi ia berpendapat, penghargaan yang diterima Anies bukan dari keringatkan sendiri selama menduduki jabatan DKI. Pencapaian baik itu masih ada campur tangan dari gubernur sebelumnya.
"Misalkan contoh, penghargaan bidang transportas? apa itu 100 persen kinerja pak anies? kan tidak juga, karena ini kinerja yang berkesinambungan. gitu lho," jelasnya.

Namun program yang dibanggakan Anies saat kampanye Pilgub DKI 2017 yakni program DP 0 persen, hingga kini belum menunjukan pencapaian terbaik.
"Program DP 0 rupiah yang memang muncul dari gagasan pak anies, apa itu terwujud? sampai hari ini belum terwujud," jelas dia.
Kemudian program One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship (Ok Oce) yang menjadi prioritas dan gagasan Anies juga tidak berjalan baik sampai hari ini. Waktu itu Anies dan Sandi menjanjikan dari Ok Oce akan mencetaj 250 ribu wirausaha baru, tapi nyatanya hingga kini 0 besar.
"Apakah Ok Oce berjalan? dari tujuh tahapan yang ditetapkan program Ok Oce mungkin jauh dari target yang diharapkan," ungkapnya.
Baca Juga:
Jadi anggota Komisi A DPRD ini mengatakan, jika belum ada prestasi yang ditorehkan Anies dari hasil gagasan programnya yang ia janjikan saat kampanye lalu.
"Ok Oce kan inisiatornya pak anies sendiri. kemudian DP 0 rupiah, dua-duanya tidak menampakan hasil yang signifikan, artinya tidak spektakuler sebagaumana yang dijanjikan," tutupnya. (Asp)