PBB Puji Upaya Damai Penyelesaian Sengketa Perbatasan Kyrgyzstan dan Tajikistan

Rabu, 03 Juli 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - PBB mengapresiasi upaya dua negara Asia Tengah Kyrgyzstan dan Tajikistan dalam menyelesaikan sengketa perbatasan secara damai.

Dalam pertemuan dengan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov di Bishkek pada Selasa (2/7), Sekjen PBB Antonio Guterres memuji pengalaman positif Kyrgyzstan dalam menyelesaikan sengketa wilayah dengan negara-negara tetangga dan mencatat keberhasilan penetapan batas perbatasan dengan Uzbekistan tahun lalu.

“Saya yakin bahwa masalah perbatasan dengan Tajikistan akan diselesaikan secara diplomatis, damai, dan melalui negosiasi,” kata Guterres, dilansir dari Antara, Rabu (3/7).

Guterres menekankan kompleksitas penetapan batas perbatasan di Lembah Ferghana. Perbatasan negara antara Kyrgyzstan dan Tajikistan terbentang sekitar 980 kilometer.

Baca juga:

Cita Rasa Kopi Indonesia Bikin Masyarakat Kyrgyzstan Ketagihan

Negosiasi mengenai penetapan dan pemetaan perbatasan telah berlangsung sejak Desember 2002. Saat ini, lebih dari 90 persen garis perbatasan telah diselesaikan dan diakui bersama, sedangkan sisanya masih dianggap sengketa.

Masalah yang belum terselesaikan tersebut telah menimbulkan berbagai konflik yang melibatkan penduduk lokal dan personel militer dari kedua republik, termasuk insiden yang melibatkan senjata api. Tercatat sejak tahun 2014, telah terjadi lebih dari 10 konflik serius di sepanjang perbatasan antara Kyrgyzstan dengan Tajik.

Kyrgyzstan berbatasan dengan China, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Tajikistan. Namun, hanya perbatasan dengan Tajikistan yang masih belum diselesaikan dalam hal delimitasi dan demarkasi.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Kyrgyzstan Japarov memberikan Guterres sertifikat penamaan puncak gunung di kawasan Sary-Jazz dengan nama PBB. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan