Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina
Kamis, 05 Juni 2025 -
MerahPutih.com - Paus Leo XIV mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengambil langkah nyata menuju perdamaian dengan Ukraina. Hal itu diungkapkan Paus saat melakukan percakapan melalui sambungan telepon pada Rabu (4/6).
Percakapan tersebut digambarkan Vatikan berjalan "terbuka dan berfokus pada pentingnya dialog," seraya menyaksikan Paus secara langsung memohon agar Moskow mengambil tindakan yang dapat membantu meredakan ketegangan dan menciptakan kondisi bagi keterlibatan diplomatik lebih lanjut.
Direktur Kantor Pers Tahta Suci Matteo Bruni, Sri Paus menekankan, pentingnya dialog untuk menciptakan kontak positif antara pihak-pihak yang terlibat dan mencari solusi bagi konflik.
Keduanya, kata ia, membahas bantuan kemanusiaan dan hambatan yang ada dalam memfasilitasi bantuan saat dibutuhkan, serta upaya berkelanjutan seputar pertukaran tahanan.
Baca juga:
Paus mengucapkan terima kasih atas ucapan selamat yang datang dari Patriark Ortodoks Rusia Kirill pada awal masa kepausannya.
Ia menegaskan, kembali nilai-nilai yang sama antara tradisi-tradisi Kristen, dengan mengatakan bahwa nilai-nilai tersebut dapat berfungsi sebagai cahaya yang membantu mencari kedamaian, mempertahankan kehidupan, dan mengejar kebebasan beragama yang sejati.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan, kesepakatan yang dicapai Rusia dengan Ukraina dalam pembicaraan di Istanbul beberapa waktu lalu adalah "penting", tetapi terobosan cepat yang dapat mengakhiri konflik belum tercapai.
Dalam jumpa pers di Moskow pada Selasa (3/6), Peskov menekankan bahwa kita tidak boleh mengharapkan "solusi dan terobosan langsung" mengingat kompleksitas masalah ini, namun pekerjaan terus berlanjut.
Peskov juga mengatakan Rusia menyerahkan kepada Ukraina sebuah memorandum yang berisi visi Moskow untuk penyelesaian dengan "banyak ketentuan, termasuk berbagai opsi."
"Sekali lagi, izinkan saya menekankan bahwa kami telah berulang kali mengatakan bahwa masalah penyelesaian konflik sangat rumit dan mencakup banyak detail yang kompleks. Semuanya diarahkan untuk menghilangkan penyebab awal konflik dan kemudian mulai bergerak menuju penyelesaian yang berkelanjutan," katanya. (*)