Pasien COVID-19 Varian Delta Bisa Menyebarkan Virus 2 Hari sebelum Merasakan Gejala

Senin, 30 Agustus 2021 - annehs

SEBUAH studi menyimpulkan bahwa orang yang terkena coronavirus varian Delta menyebarkan virus tersebut dua hari sebelum mereka mengalami gejala. Studi yang dipublikasikan pada Nature ini menyatakan bahwa varian Delta jauh lebih kuat dari coronavirus sebelumnya.

Sebenarnya, penularan presimptomatik ini sudah terjadi pada coronavirus varian sebelumnya, tetapi tenggat waktu penyebarannya hanya satu hari sebelum merasakan gejala. Sedangkan dengan varian Delta, virus bisa disebarkan dua hari sebelum adanya gejala.

Ilustrasi COVID-19. Foto: fernando zhiminaicela/Pixabay
Ilustrasi COVID-19. Foto: fernando zhiminaicela/Pixabay

Maka dari itu, penelitian ini menganggap bahwa 75% kasus infeksi varian Delta terjadi selama fase presimptomatik.

"Delta lebih menular, karena individu yang terinfeksi membawa dan menyebarkan lebih banyak virus daripada versi yang sebelumnya," ungkap direktur medis Gugus Tugas COVID-19 DispatchHealth Dr Stefen Ammon kepada Healthline.

Baca juga:

TikTok dan Facebook Kewalahan Tangani Info Ivermectin ...

Ia juga menambahkan bahwa penularan COVID-19 sebelumnya serupa dengan flu biasa. Tetapi, varian Delta lebih menular lagi ketimbang influenza musiman, cacar, polio, ebola, dan flu burung. Penularan varian Delta dikatakan serupa dengan cacar air.

"Fakta bahwa orang tanpa gejala yang menyebarkan virus bukanlah informasi baru. Kami telah mengetahui bahwa orang bisa menularkan virus sebelum menunjukkan gejala selama lebih dari setahun," ungkap ahli penyakit menular dan spesialis farmasi klinis penyakit menular di Temple University Hospital, Jason Gallagher.

Baca juga:

Menyeramkan! Intip Perbedaan Paru-Paru Pasien COVID-19 yang Belum dan Sudah Vaksin

Meski begitu, Gallagher mengatakan bahwa dua penelitian terbaru menyatakan bahwa mereka yang sudah divaksinasi memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menularkan virus kepada orang lain.

Ilustrasi COVID-19. Foto: Miguel Á. Padriñán/Pixabay
Ilustrasi COVID-19. Foto: Miguel Á. Padriñán/Pixabay

Untuk mengatasi masalah yang ada, solusi yang bisa dilakukan sangat sederhana yaitu back to basic. "Semua orang, yang sudah divaksin maupun belum divaksin, harus menggunakan (dua) masker ketika berada di dalam atau luar ruangan" ungkap ahli epidemiologi di Massachusetts Department of Public Health in the Bureau of Community Health and Prevention, Dr Elizabeth Beatriz, dikutip dari Healthline.

Jika kamu belum mendapatkan vaksin coronavirus, segera daftarkan diri demi melindungi diri sendiri dan orang-orang disekitarmu. (SHN)

Baca juga:

610 Sekolah Siap Gelar Belajar Tatap Muka Besok

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan