Partai Politik Dinilai Tidak Peduli Pada Penolakan Kenaikan BBM
Senin, 05 September 2022 -
MerahPutih.com - Keputusan Presiden Jokowi yang naikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar dan Pertamax, dikecam kalangan buruh.
Presiden ASPEK Indonesia, Mirah Sumirat memandang, kenaikan harga BBM akan sangat memukul daya beli rakyat, memicu lonjakan inflasi.
Baca Juga:
Erick Perintahkan Pertamina Siaga Atasi Dampak Penaikan Harga BBM
"Pemerintah jangan malah mengeluh, dengan merasa terbebani subsidi untuk rakyat! Kewajiban Pemerintah sesuai amanat Konstitusi UUD 45 adalah mensejahterakan rakyat!" ucap Mirah Minggu (4/9).
Mirah Sumirat menyampaikan, pihaknya pada Jumat 2 September 2022 secara resmi mengirimkan surat kepada 9 partai politik yang ada di DPR terkait penolakan kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah.
Ternyata, kata ia, pada hari Sabtu, 3 September 2022 kemarin pemerintah tetap memutuskan kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar.
Dalam suratnya, ASPEK Indonesia mendesak seluruh pimpinan dan anggota partai politik yang berada di DPR RI periode 2019-2024, untuk juga tegas menolak terhadap rencana pemerintah menaikkan BBM.
Mirah mendesak Jokowi untuk menggunakan hati nurani dan membatalkan kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar, karena kondisi rakyat kecil saat ini sangat sulit.
Sebelum harga BBM naik, kata ia, harga-harga kebutuhan bahan pokok telah naik melambung. Kondisi jutaan pekerja yang ter-PHK masih belum mendapatkan kepastian pekerjaan dan upah yang layak.
"Tugas Pemerintah adalah untuk mensejahterakan rakyat, bukan membebani rakyat apalagi mengeluh kepada rakyat!" katanya. (Asp)
Baca Juga:
Jokowi Ingatkan Masyarakat Gunakan BLT BBM dengan Bijak