Pakar Telematika: Akun Prostitusi di Media Sosial Kebanyakan Penipu
Selasa, 15 Desember 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Pakar Telematika Universitas Indonesia, Ruby Alamsyah mengatakan prostitusi online yang dibicarakan oleh khalayak ramai tidak murni menggunakan situs atau akun media sosial sebagai tempat bertransaksi. Menurutnya, kasus prostitusi online yang saat ini ditangani oleh kepolisian bukan kepada penawaran di situs online.
"Menurut saya kasus RA maupun NM yang terakhir ini mereka tidak murni menggunakan internet yang umum, tapi lebih yang privat via gadget menggunakan instan messaging," ucap Ruby melalui telepon kepada merahputih.com, Selasa, (15/12).
Ruby juga menjelaskan banyaknya situs atau akun di sosial media yang secara terang-terangan menjajakan "dagangannya" merupakan oknum penipu.
"Kalau saya lihat situs itu lebih banyak melakukan penipuannya daripada menjual sesuatu yang serius yang ditawarkan tersebut. Seperti jual beli online dia mengguakan foto anak orang lain. Lalu prostitusi online mau itu di twitter atau yang lain lebih banyak penipuannya untuk hidung belang," katanya.
Lebih lanjut, pria 41 tahun ini menuturkan jika benar situs atau akun tersebut menjadi sarang prostitusi maka kepolisian dengan mudah melangkap para pelaku.
"Betul logikanya kalau itu benar gampang sekali, buka hanya polisi siapapun gampang mengintai dan melakukan penggerebekan. Sedangkan polisi saja cukup kesulitan menangkap RA ataupun menagkap NM," tegas Ruby.(yni)
BACA JUGA:
- Prostitusi Online Cara Pintas Cari Kebahagiaan
- Marcella Zalianty: Payung Hukum Tidak Kuat, Prostitusi Online Makin Marak
- Mabes Polri Dalami Kasus Prostitusi Online di Media Sosial
- Prostitusi Online ala Papi Mike
- Soal Prostitusi Artis Nikita Mirzani Buka Suara