OKI Lawan Penyebaran Informasi Palsu oleh Israel
Senin, 26 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Serangan Israel yang dimulai pada 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas telah menewaskan lebih dari 29.690 warga Palestina, sementara Hamas diyakini menewaskan 1,200 warga Israel.
Selain korban jiwa, serangan itu membuat 85 persen penduduk di wilayah itu mengungsi dengan kelangkaan pangan, air bersih dan obat-obatan yang akut, serta menghancurkan 60 persen infrastruktur di wilayah kantung tersebut, menurut PBB.
Baca Juga:
Menlu Palestina Sebut Pendudukan Israel Ilegal
Meski mendapat putusan sela dari Mahkamah Internasional terkait tuduhan genosida, Israel masih terus mengobarkan permusuhan yang memperlambat masuknya bantuan sehingga menimbulkan bencana kemanusiaan. Bahkan, berencana menyerang Rafah yang menjadi tempat pengungsi jutaan warga Gaza.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyerukan gencatan senjata tanpa syarat harus segera diterapkan di Jalur Gaza untuk mencegah semakin banyak rakyat Palestina menjadi korban perang.
Dalam sebuah komunike menteri-menteri penerangan negara anggota OKI mengecam agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina. Organisasi itu juga mengecam penindasan, pembantaian, dan genosida warga sipil Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, serta di Tepi Barat yang tengah diduduki Israel.
OKI menegaskan, satu-satunya langkah yang dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan kawasan adalah dengan mewujudkan hak-hak asasi rakyat Palestina, yaitu kemerdekaan dan kedaulatan dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota.
"Kami menegaskan kembali tekad kami untuk menggaungkan suara di setiap ruang untuk mendukung hak asasi saudara kami rakyat Palestina yang menghadapi penindasan dan serangan barbar Israel," demikian pernyataan OKI, Senin (26/2).
Organisasi tersebut juga menegaskan akan memperkuat upaya meringankan penderitaan rakyat Palestina di Tanah Airnya, terkhusus mereka yang berada di Jalur Gaza.
Selain itu, OKI mengecam upaya-upaya misinformasi Israel yang dilakukan dengan menyebarkan informasi palsu dan menipu untuk menutup-nutupi tindakan keji mereka.
Para menteri turut mengecam tindakan tentara Israel menyakiti jurnalis Palestina yang dilakukan secara sengaja dan sistematis. Hal tersebut, menurut OKI, adalah bagian dari upaya Israel membungkam kebenaran.
Komunike tersebut mencantumkan kecaman OKI terhadap tindakan Israel menghancurkan sistem telekomunikasi di Jalur Gaza dan menyerukan supaya komunitas internasional segera menyelidiki kejahatan Israel tersebut.
Dilansir Antara, OKI mengecam kegagalan tentara Israel dalam menjamin keselamatan jurnalis sebagaimana diamanatkan hukum kemanusiaan internasional.
Unit Monitoring Media OKI akan mengembangkan sebuah strategi media dengan badan media OKI dan kantor-kantor berita negara anggota sebagai upaya menangkal disinformasi Israel di tingkat internasional.
Strategi media tersebut disusun berdasarkan amanat dari konferensi tingkat tinggi luar biasa gabungan OKI dan Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi, pada 11 November 2023 lalu.
Dalam pernyataannya, OKI ingin bekerja sama pada tingkat internasional untuk mencegah disinformasi, dan tekad para menteri menunjukkan kemauan bersama bertindak solider dan kompak dalam mengekspos serangan tidak pandang bulu Israel terhadap warga sipil Palestina. (*)
Baca Juga:
Israel Ancam Serang Rafah Saat Ramadan