NU Sayangkan Banyaknya Nobar Gerhana Matahari

Sabtu, 05 Maret 2016 - Eddy Flo

MerahPutih Nasional- Wakil Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DI Yogyakarta, Jadul Maula menyayangkan ramainya masyarakat yang hendak menonton bersama (nobar) gerhana matahari total.

Menurutnya, hal ini menunjukkan sikap lupa akan Sang Pencipta. "Harusnya shalat bersama. Ngajak shalat sunah bersama saat terjadinya gerhana matahari itu," kata pengasuh Pondok Pesantren Kaliopak ini, kepada merahputih.com, di Jalan Wonosari, Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (5/3).

Menanggapi Masjid Kauman Yogyakarta digunakan nobar, ia turut prihatin. Meski dilaksanakan shalat sunah, sejumlah kelompok di masjid keratonan tersebut berencana nobar usai salat sunah atau sekira pukul 08.00 WIB.

"Shalatnya dilakukan saat gerhana. Salat sunah dilakukan sampai selesai gerhananya," imbuhnya.

Mantan pimpinan LKiS ini menjelaskan, gerhana matahari bagi masyarakat Jawa juga sudah jadi tradisi untuk memahami kegelapan di dalam diri. "Ceritanya, dikaitkan wayang, mataharinya dimakan betoro guru. Ada makna bahwa ini untuk petanda sisi kegelapan manusia. Jangan sampai kita dikuasai kegalapan diri sendiri. Terus bagaimana agar tidak dikuasai kegelapan, caranya ialah salat," paparnya menjelaskan.

Seperti diketahui, di Kota Yogyakarta terdapat tiga titik nobar gerhana matahari pada 9 Maret mendatang. Ketiga tempat tersebut ialah Masjid Keraton, Tugu Pal Putih, dan BMKG Yogyakarta. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat 7 masjid di Kota Yogyakarta yang menggelar shalat sunah berjamaah saat fenomena alam tersebut. (fre)

BACA JUGA:

  1. Tata Cara Salat Gerhana Matahari Total
  2. Wapres JK Akan Resmikan Tugu Gerhana Matahari Total di Palu
  3. Tips Aman Melihat Gerhana Matahari Total Tanpa Pelindung
  4. Ini Jadwal Waktu Gerhana Matahari Total 9 Maret
  5. Festival Gerhana Matahari Total di Berbagai Wilayah Indonesia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan