NU: Orang yang Gunakan Simbol Agama Rakus Kekuasaan

Selasa, 27 November 2018 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj menilai masyarakat Indonesia masih sering teperdaya oleh simbol dan label agama.

"Memang simbol sangat menarik tidak membutuhkan kecerdasan, tidak butuh analisis atau kajian jelimet. Simbol yang menarik itu menjanjikan, tapi kalau dibiarkan hanya itu sangat berbahaya," kata Said Aqil di Jakarta, Senin.

Said Aqil mengemukakan hal itu dalam pengukuhan pengurus dan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII).

Menurut dia simbol dan label agama sepanjang sejarah sering dimanfaatkan oleh penguasa yang ingin melestarikan kekuasaannya menghadapi para oposisi.

"Kalau sekarang kebalik, yang menggunakan label-label simbol agama orang-orang yang sangat tamak rakus terhadap kekuasaan," ujarnya.

KH Said Aqil Siradj
Said Aqil Sirodj (Foto: www.nu.or.id)

Said Aqil berharap IKA PMII tidak ikut memainkan simbol dan label agama untuk tujuan nonagama. Sebaliknya, IKA PMII hendaknya dapat menyatukan kembali Indonesia sesuai ajaran Al Quran, yakni sebagai ummatan wasathan, umat yang adil dan pilihan.

Sementara itu Ketua Umum IKA PMII Akhmad Muqowam, sebagaimana dilansir Antara, mengatakan rakernas tersebut akan membedah dan memecahkan sejumlah permasalahan nasional, antara lain soal kemiskinan.

Selain itu, menurutnya, IKA PMII akan serius dalam mengembangkan sayap di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya untuk memastikan masa depan kehidupan bangsa yang lebih baik.

"Memakmurkan Indonesia tidak bisa dilakukan oleh satu kalangan saja, melainkan harus dilakukan secara sistemik, programik, dan berkelanjutan," ujarnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan