Nama Calon Menteri Wajib Dibuka Agar Rakyat tak Beli Kucing dalam Karung

Minggu, 07 Juli 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyarankan, partai politik membuka nama-nama yang akan diajukan sebagai menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Menteri itu jabatan publik. Jadi semakin diwacanakan ke publik semakin mendapatkan masukan, semakin mendapatkan referensi,” kata Enny kepada wartawan, Sabtu (6/7).

Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati. Foto: ANTARA

Menurut Enny, membuka nama-nama yang direkomendasikan sebagai menteri, bukanlah sesuatu yang tabu. Sebab, jika nama-nama itu tersebar, maka masyarakat akan turut menilai.

BACA JUGA: Jokowi akan Bikin Kejutan Saat Memilih Calon Menteri

“(Jokowi) Semakin mendapatkan referensi. Jadi, bukan hal yang tabu membuka nama-nama kader terbaiknya,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pemahaman tentang hal ini sangat penting. Sebab Indonesia tak kekurangan Sumber Daya Manusia di bidang perekonomian. Misalnya di sektor industri.

“Jadi kita bisa mapping industri apa yang punya daya saing. Sehingga kita mampu untuk mengembangkan dan memberi nilai tambah,” beber Enny.

Namun ia tak mau menyebut ketika ditanya mengenai nama yang cocok mengemban tugas tersebut. Sebab Enny hanya fokus pada kriteria yang dibutuhkan pasar. Dia ingin jabatan di kementerian teknis bidang perekonomian, benar-benar diserahkan ke ahlinya.

Enny lantas mengkritik kondisi saat ini, di mana para menteri bidang perekonomian terkesan bekerja sendiri-sendiri. Hal ini tergambar dalam regulasi terkait hal iti. Misalnya terkait aturan di ranah perindustrian.

Jokowi-Ma'ruf Amin

BACA JUGA: Terkait Jatah Menteri, Kader PDIP Enggan Langkahi Kewenangan Megawati

Menurut dia, aturan tersebut kerap berbenturan dengan regulasi di Kementerian Perdagangan atau badan investasi. Sehingga ke depan dibutuhkan tak hanya orang yang piawai, namun bisa berkoordinasi.

“Harus dicari orang yang lebih tepat dari sekarang ini,” ujar dia. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan