Mutu Pendidikan Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintahan Jokowi
Kamis, 16 Agustus 2018 -
MerahPutih.Com - Mutu atau kualitas pendidikan menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Meski upaya meningkatkan mutu pendidikan bukanlah pekerjaan instan dan butuh waktu, pemerintah perlu menyiapkan strategi nasional yang tepat sasar serta teruji.
Presiden Jokowi mengatakan kualitas pendidikan perlu ditingkatkan agar lebih banyak manusia Indonesia yang memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan global.
"Melalui program pendidikan vokasi dan sertifikasi profesi kualitas ditingkatkan sehingga tenaga kerja kita langsung siap bekerja saat lulus dari pendidikan," kata Presiden Jokowi pada pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Kamis (16/8).
Pemerintah mendorong agar ada kecocokan antara keahlian yang diajarkan di berbagai SMK dengan kebutuhan keahlian pengembangan yang diperlukan pada industri unggulan di masing-masing daerah.

"Pemerintah juga akan membuka Balai Latihan Kerja di berbagai Pondok Pesantren sebagai bagian peningkatan keahlian SDM Indonesia," kata presiden.
Di tingkat Pendidikan Tinggi, Presiden berharap harus ada keberanian untuk melakukan berbagai terobosan, jika ingin manusia-manusia Indonesia siap berkompetisi di masa depan.
"Universitas-universitas di Indonesia harus berani mendobrak kebiasaan-kebiasaan lama. Harus berani memunculkan program studi baru yang mencerminkan realitas kebutuhan keahlian masa kini dan masa depan," katanya.
Kepala Negara sebagaimana dilansir Antara percaya dengan langkah-langkah terobosan Perguruan Tinggi tersebut akan disambut baik oleh generasi muda kita, generasi yang sangat ingin melakukan lompatan kemajuan.
Melalui pembangunan yang Manusia Sentris, Jokowi yakin Indonesia akan membangkitkan elan perjuangan untuk menjadi bangsa pemenang dan mampu menghadapi berbagai tantangan besar, seperti tantangan Revolusi Industri 4.0 yang sudah mulai mengubah wajah peradaban manusia.
"Kita harus bisa bicara tentang' Artificial Intelligence, Internet of Things', dan berbagai kemajuan teknologi yang hampir setiap detik selalu muncul yang baru. Indonesia harus cepat beradaptasi. Indonesia tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain yang sedang berlomba, sedang adu kecepatan, untuk membenahi negaranya masing-masing di era digital dan perubahan peradaban manusia dewasa ini," kata Presiden Jokowi.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Presiden Tegaskan Pembangunan Manusia dan Infrastruktur Sebagai Strategi Kebudayaan