Mitos Perlindungan Kulit dari Paparan Sinar Matahari

Selasa, 27 Juni 2023 - Dwi Astarini

BERSENANG-senang di bawah sinar matahari bukan sebuah hal yang salah. Sinar matahari juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh kamu. Ada banyak cara untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup, bahkan berjalan-jalan di sekitar rumah sudah bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan sinar matahari.


Dokter kulit Angela Casey mengatakan kita telah terlalu jauh membahas cara menggunakan perlindungan terhadap sinar matahari, tetapi masih banyak kesalahpahaman yang perlu dijelaskan. Seperti dikabarkan Healthline, meskipun penelitian tentang kerusakan akibat sinar matahari dan kanker kulit telah berkembang, ahli dermatologi beranggapan masih ada beberapa mitos yang perlu diluruskan.

BACA JUGA:

Pentingnya Rawat Kulit dari Paparan UVA dan UVB


1. Orang kulit hitam tidak bisa terbakar matahari

sinar matahari
Beberapa mitos tentang perlindungan kulit dari sinar matahari masih dipercayai masyaralat.(foto: pexels-karolina grabowska)

“Saya melihat kerusakan akibat sinar matahari dan kanker kulit pada orang-orang dari semua etnis, latar belakang, dan warna kulit,” kata Casey, dikutip Healthline. Warna kulit tidak melindungi kamu dari kerusakan akibat sinar matahari, termasuk luka bakar.


Meskipun kanker kulit kurang umum pada orang kulit berwarna, sebuah studi pada 2016 menunjukkan kematian pada orang-orang ini lebih tinggi. Para peneliti menunjukkan tingkat yang lebih tinggi itu sebagian disebabkan kurangnya kesadaran bahwa matahari dapat memengaruhi warna kulit gelap.


2. Kamu tidak membutuhkan tabir surya di dalam ruangan atau saat mengemudi


Casey memperingatkan bahwa sinar matahari menembus jendela mobil, rumah, dan kantor. Sebuah studi 2016 menunjukkan kaca depan memblokir rata-rata 96 persen sinar UVA, tetapi jendela samping memblokir hanya 44 persen. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan itu mungkin menjadi penyebab peningkatan kejadian kanker kulit di sisi kiri wajah orang, yaitu sisi yang menghadap ke jendela saat mengemudi. Studi 2010 menunjukkan kanker kulit lebih sering terjadi di sisi kiri wajah pria.

BACA JUGA:

Tips Menghadapi Sinar Matahari Berlebih


3. Kamu tidak membutuhkan tabir surya jika kamu hanya akan terpapar sinar matahari selama beberapa menit

Viktoria Kozlovskaya, MD, PhD, dari University of Pittsburgh mengatakan ada perdebatan tentang berapa lama seseorang bisa berada di bawah sinar matahari tanpa tabir surya. Tetap saja ia merekomendasikan untuk memakainya setiap hari karena kekuatan sinarnya akan bervariasi dan memengaruhi orang secara berbeda. Lebih baik aman daripada menyesal.


“Saya merekomendasikan menyikat gigi di pagi hari dan mengoleskan tabir surya,” kata Kozlovskaya. Ia menganggap menggunakannya di pagi hari sebenarnya jauh lebih mudah diterapkan saat kamu tidak memakai pakaian karena kamu juga menerapkannya di bagian leher.


4. Tabir surya apa pun bisa digunakan

sinar matahari
Sinar matahari masih dapat menembus jendela mobil, rumah, dan kantor.(foto: pexels-tobi)


Casey mengingatkan bahwa tidak semua tabir surya dibuat sama. “Sangat penting untuk mendalami bahan-bahannya, terutama tabir surya kimiawi,” katanya. Ia menyarankan untuk memastikan tabir surya berspektrum luas, seperti SPF 30+, dan mengandung seng oksida serta titanium dioksida.


“Itu akan memberikan perlindungan terbaik dan terlengkap terhadap sinar UVA, yang masuk lebih dalam ke kulit dan memecah kolagen, dan sinar UVB, yang menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit,” kata Casey.(vca)

BACA JUGA:

Tips Re-Apply Sunscreen Tanpa Merusak Make-Up

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan