Mitos Seputar Sejarah Pemandian Air Soda Tarutung
Minggu, 02 Juli 2017 -
Ada banyak mitos di Indonesia. Salah satunya, mitos yang terkait dengan sejarah Mata Air Soda Tarutung.
Mata air yang terletak di kaki bukit daerah Tarutung, Desa Parbubu I, Tapanuli Utara, Sumatra Utara itu kini dijadikan pemandian.
Pemandian Air Soda dikenal pula dengan nama "Aek Rara". Menurut cerita rakyat, sejarah Air Soda dimulai saat warga menemukan mata air di kaki bukit Parbubu I.
Mitos yang beredar menyebutkan di tengah mata air tersebut terdapat batu yang didiami seekor naga.
Pada masa penjajahan Jepang di Tarutung, tentara Jepang tidak melihat adanya kebenaran dari mitos yang beredar. Di mata para tentara Jepang, kisah tersebut hanya isapan jempol belaka. Namun muncul keanehan ketika banyak tentara yang mandi di mata air itu yang jatuh sakit bahkan meninggal.
Banyaknya korban yang berjatuhan membuat tentara Jepang kesal. Akhirnya para tentara tersebut mengebom batu yang berada di tengah tempat pemandian tersebut.
Ketika batu diledakan oleh tentara jepang, keluarlah air berwarna merah dari dalam batu yang diyakini air merah tersebut adalah darah sang naga yang tinggal.
Darah naga memenuhi kolam, seketika kolam tersebut berubah menjadi warna merah darah, maka disebutlah oleh masyarakat sekitar dengan "Aek Rara" (Air Merah). Dan inilah awal sebutan Aek Ara terhadap air soda.
Begitulah mitos seputar sejarah Pemandian Air Soda Tarutung. Saat ini pemandian tersebut telah menjadi objek wisata unik di Indonesia. (Bing)
Baca juga berita terkaik: Berwisata Sambil Belajar Sejarah di Benteng Marlborough