Miris, Google Hapus Palestina dari Peta

Minggu, 07 Agustus 2016 - Ana Amalia

MerahPutih Internasional - Saat kebanyakan masyarakat dunia meminta pengakuan atas kedaulatan negara Palestina, bahkan PBB secara langsung telah mengakuinya dengan berkibarnya bendera Palestina di kantor PBB, Perusahaan search engine raksasa, Google justru menghapus nama Palestina dan mengubahnya jadi Israel di Google Maps dan Google Earth mereka.

Menghilangnya nama Palestina dari Google sudah berlangsung sejak 25 Juli lalu, hal ini tentu saja mendapat protes dari berbagai pihak.

"Keputusan Google untuk menghapus Palestina dari peta pada 25 Juli, adalah bagian dari skema Israel untuk mengesahkan statusnya untuk generasi kedepan dan menghapus Palestina untuk selamanya," kata Forum Jurnalis Palestina seperti yang dikutip dari Middle East Monitor.

Forum tersebut menegaskan, langkah Google tersebut meruapakan bagian dari upaya mengubah sejarah, letak geografis dan hak rakyat Palestina atas tanah kelahiran mereka.

"Langkah ini juga didesain untuk mengubah sejarah, letak geografis dan juga hak rakyat Palestina atas tanah kelahirannya. Ini adalah sebuah upaya gagal untuk mengubah ingatan dari rakyat Palestina, Arab dan dunia," tambahnya.

Seperti diketahui sebelumnya Majelis Umum PBB menyatakan dukungan untuk mengibarkan bendera Palestina di markasnya.

Gerakan ini disahkan oleh 119 anggota. Namun Amerika Serikat dan Israel menyatakan bahwa pihaknya menentang ide tersebut bersama delapan negara lainnya.

"Langkah ini merupakan awal kekuatan negara Palestina," ujar Perwakilan Palestina untuk PBB Riyad Mansour.

Mansour juga mengatakan bahwa diizinkannya pengibaran bendera Palestina ini memberi harapan baru bagi negaranya terkait dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina.

"Hal-hal yang suram, proses politik sudah mati, Gaza tercekik. Resolusi ini seperti cahaya kecil bagi rakyat Palestina," tuturnya.

Azzam Tamimi, seorang penulis dari Inggris dan Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa resolusi ini sangat berarti.

"Apa yang Palestina butuhkan dari PBB adalah pengakuan," ujar Tamimi.

BACA JUGA:

  1. Jokowi Rayu Menlu Arab Saudi Minta Tambahan Kuota Haji
  2. Iran Minati Investasi Pembangkit Listrik, Ini Kata Jokowi  
  3. Sepanjang Tahun 2015, Israel Telah Menahan 6.830 Warga Palestina
  4. Aksi Bodoh 3 Tentara Israel Hina Reporter Cantik Palestina
  5. Israel Ratakan Rumah-rumah Warga Palestina di Al-Quds

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan