Meski Gaji Minim, Atribut Relawan Palang Hitam Optimal

Senin, 26 Oktober 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Megapolitan - Miris benar nasib relawan Palang Hitam di negeri ini. Dengan tugas mereka yang begitu mulia, namun nasib mereka justru tidak pernah mendapat kejelasan dan kepastian akan masa depan.

Hal tersebut secara implisit diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemakaman Umum M Yuswardi, saat merahputih.com menyambangi ruang kerjanya di Kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Jalan KS Tubun Nomor 1, Jakarta Pusat, Senin (26/10).

"Sebelum tahun 2006 mereka disebut relawan karena memang tidak digaji dan mendapat penghasilan secara sukarela, tapi sejak tahun 2006 mereka sudah dianggarkan di DPRD setiap tahunnya, ada anggaran khusus buat mereka, meskipun namanya masih pekerja harian lepas (PHL), jadi bukan kontrak, bukan outsource apalagi honorer. Mereka benar-benar relawan yang digaji berdasarkan hari kerja mereka masuk, kalau enggak masuk ya dipotong gajinya," ungkap M Yuswardi.

Kendati begitu, Yuswardi tidak ingin para relawan Palang Hitam ini berkecil hati. Agar mereka bisa menjalankan tugas mereka dengan baik, Dinas Pertamanan dan Pemakanan DKI Jakarta menganggarkan kostum seragam dan kebutuhan mereka di lapangan lengkap.

"Kalau seragam mereka sangat kita perhatikan, dari mulai sepatu, kaus kaki, pakaian dinas lapangan (PDL) dan pakaian dinas harian (PDH). Itu masing-masing 2 stel, jadi 4 stel, jaket, topi, masker, sarung tangan, cuma celana dalem aja yang enggak dibeliin," ujar Yuswardi. (aka)


Baca Juga:

  1. Dilema Relawan Palang Hitam
  2. Sempat Vakum, Palang Hitam Muncul Kembali Tahun 90-an
  3. Relawan Palang Hitam Pahlawan bagi Mayat Telantar
  4. Relawan Palang Hitam Butuh Kepastian Masa Depan
  5. Warga Temukan Mayat Diduga Korban Penganiayaan

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan