Menteri Kebudayaan Jadi Sesepuh Tengger: Menguak Kekuatan Adat di Kaki Gunung Bromo

Rabu, 11 Juni 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan beberapa pejabat lainnya diangkat sebagai warga kehormatan sesepuh masyarakat Tengger dalam rangkaian acara Malam Resepsi Yadnya Kasada di Pendapa Agung Desa Ngadisari, Probolinggo.

"Yadnya Kasada merupakan momen sakral bagi masyarakat Tengger," kata Bupati Probolinggo Mohammad Haris dikutip Antara, Rabu (11/6).

Yadnya Kasada juga jadi krusial untuk menjaga kelestarian budaya serta alam Tengger, yang menghormati bumi, air, dan api sesuai ajaran adat mereka.

Baca juga:

Gunung Semeru Meletus, Tinggi Kolom Letusan 1.000 Meter

Dalam kesempatan ini, Haris menyerahkan surat keputusan resmi mengenai Penetapan, Pengakuan, dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Tengger kepada Dukun Pandhita, pemimpin spiritual adat setempat. Prosesi pengukuhan ditandai dengan pemasangan selendang kuning oleh Dukun Pandhita dan tokoh adat, melambangkan penerimaan para pejabat sebagai bagian dari komunitas.

Bupati Haris berharap budaya Tengger yang unik ini dapat menjadi daya tarik wisata mendunia, memadukan pelestarian tradisi dengan potensi pariwisata Gunung Bromo.

Senada dengan itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa Yadnya Kasada membuktikan bagaimana budaya dapat menjadi kekuatan berkelanjutan. Ia juga menyoroti keanekaragaman budaya Indonesia sebagai fondasi kekuatan untuk menyatukan perbedaan dan memperkuat identitas bangsa.

Baca juga:

Gunung Semeru Catatkan 38 Kali Gempa Letusan pada Minggu, 8 Juni, Getaran Banjir Lahar Hujan hingga 4 Jam

"Saya menilai bahwa Indonesia memiliki mega diversity dalam hal kebudayaan, yang menjadi kekuatan untuk merajut perbedaan dan memperkokoh jati diri bangsa," katanya.

Acara resepsi semakin meriah dengan penampilan Tari Remo dan pementasan Sendra Tari Roro Anteng dan Joko Seger, yang mengisahkan asal-usul Warga Tengger di sekitar Gunung Bromo. Selain itu, terdapat pameran produk UMKM lokal, seperti kerajinan bambu, batik, dan kuliner olahan, yang bertujuan mempromosikan produk khas daerah kepada pengunjung dan wisatawan.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan