Menteri ESDM Diminta Evaluasi Pembangunan Listrik 35.000 MW

Kamis, 13 Agustus 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih, Bisnis-Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumberdaya, Rizal Ramli meminta Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk mengevaluasi kembali program pembangunan listrik 35.000 MW yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rizal menilai target tersebut sangat tinggi dan tidak akan bisa tercapai.

"Target 35.000 MW ini plus sisa target zaman SBY sebesar 7.000 MW jadi totalnya 42.000 MW, itu sulit dicapai dalam waktu lima tahun. Saya akan minta Menteri ESDM dan DEN (Dewan Energi Nasional) untuk melakukan evaluasi ulang mana yang betul-betul masuk akal. Jangan kasih target terlalu tinggi tapi bayarnya susah gitu kan. Supaya kita realistis," kata Rizal seusai acara sertijab di Kementerian Kemaritiman, Jakarta Pusat, Kamis (13/8). 

Pembangunan program 35.000 MW ini berjalan lamban dikarenakan proses negosiasi Power Purchasing Agreement (PPA) yang membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun. Padahal, dalam proses PPA sudah ada pola yang mengatakan bahwa PPA harus bisa selesai dalam waktu 30 hari. "Nah ini akan kami kebut supaya segera beres," tegasnya.

Selain itu, harga murah yang ditawarkan pun menjadi salah satu pemicu lambatnya pembangunan listrik 35.000 MW ini. Karena, harga yang ditawarkan hanya 6 sen per kwh. Sehingga, membuat kurang menarik para Investor dan dinilai belum bisa mengembalikan return yang lumayan.

Oleh sebab itu, permasalahan-permasalahan di sektor kelistrikan ini harus dapat segera diselesaikan. Misalnya dengan menaikan harga tarif listrik. (rfd)

Baca Juga: 

Kementerian ESDM Akui Freeport Sudah Bayar US$20 Juta 

Menteri ESDM Belum Tetapkan BUMN Badan Penyangga Gas

Penertiban Subsidi Listrik Salah Sasaran Butuh 1-2 Tahun 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan