Menparekraf Ajak Masyarakat Lestarikan Batik
Minggu, 03 Oktober 2021 -
DALAM rangka memperingati Hari Batik Nasional 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mengajak masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan batik bersama.
Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga Uno pada pembukaan peringatan Hari Batik Nasional, dari Mitra Seni Indonesia.
Baca Juga:
Kemenparekraf Lakukan Persiapan Pemulihan Pariwisata Indonesia
"Tidak hanya melestarikan, tetapi juga harus kita kembangkan bersama, agar nilai ekonomi nya juga meningkat," tutur Sandi seperti yang dikutip dari laman Antara.
Kemudian, Sandi juga mengajak masyarakat untuk peduli pada pengrajin batik, dengan mencintai, bangga, membeli dan menggunakan Batik Indonesia dalam berbagai kesempatan. Hal itu bertujuan agar para pengrajin batik tetap bisa berkegiatan di masa sulit selama pandemi.

Sandiaga Uno pun mengungkapkan apresiasinya untuk Mitra Seni Indonesia yang mengadakan acara sebagai bentuk kepedulian, serta upaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur Indonesia.
Selain itu, Sandi menjelaskan, bahwa Batik Indonesia telah diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi.
Adapun keputusan UNECSO tersebut dilatarbelakangi karena Batik Indonesia erat kaitannya dengan sejumlah simbol, yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan, lokal, alam dan sejarah.
Singkat cerita, batik merupakan hasil kerajinan dengan nilai seni tinggi, yang merupakan bagian dari budaya Indonesia sejak zaman dahulu, sekitar abad k-4, khususnya di Pulau Jawa.
Selain itu, Batik pun memiliki sejarah yang panjang. Karena, setiap corak atau motifnya, mengandung filosofi dan makna yang begitu erat dengan nilai-nilai kehidupan. Kemudian, sejak Batik ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak BEnda oleh UNESCO, pemerintah pun telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagia Hari Batik Nasional.
"Penetapan Hari Batik Nasional tersebut merupakan usaha Pemerintah dalam meningkatkan Martabat Bangsa Indonesia, dan Citra Positif Indonesia di Forum Internasional, serta untuk menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan bangsanya," tutur Sandiaga Uno.

Disamping itu, Yanti Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia menyampaikan, bahwa World Craft Council sudah menetapkan Yogyakarta sebagai World Batik City.
Yanti menuturkan, bahwa kita patut bersyukur untuk pengakuan dunia Internasional terhadap warisan budaya Indonesia, yakni Batik.
"karena itu kita harus dapat menjaganya dengan melestarikan dan mengembangkannya. Dengan pengembangan batik ini, baik pengembangan bahan baku, motif, fungsi, desain dan pewarnaan alam, diharapkan dapat memenuhi selera pasar, baik pasar domestik maupun internasional," tutur Yanti.
Baca Juga:
Kemudian, di sisi lain, Ketua Umum Mitra Seni Indonesia Sari Ramdani menyebutkan, bahwa pihaknya berharap agar Mitra Seni Indonesia menjadi perkumpulan yang peduli kepada aktivitas seni, yang dapat diwariskan pada generasi milenial, agar mereka mencintai batik dan mengenakan batik dalam berbagai kesempatan.
"Pada masa pandemi ini kita prihatin atas berkurangnya pendapatan para perajin batik karena sulitnya pemasaran, karena itu kita wajib peduli untuk membantu menggerakan perajin dengan membeli produk mereka," ujar Sari.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) DR. Komarudin mengungkapkan, bahwa hampir 80 persen lebih UMKM Batik Indonesia, sempat terhenti berproduksi akibat Pandemi serta sulitnya pemasaran.
Bahkan, Komarudin mengungkapkan, untuk sementara waktu banyak kalangan pengrajin batik yang beralih profesi, hingga sejumlah pengrajin batik di suatu daerah sempat berhenti produksi. (Ryn)
Baca Juga: