Kemenparekraf Dukung Penuh Pengembangan Busana Muslim


Fesyen muslim di Indonesia berkembang dengan baik. (Foto: MP/Raden Yusuf Nayamenggala)
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, mendukung penuh industri fashion muslim Indonesia lewat program Hijup Growth Fund yang dijalankan oleh e-commerce Hijup.
Program dengan pembiayaan maksimal Rp 100 miliar ini, ditujukan pada pelaku usaha busana muslim serta modest lokal di Indonesia. Ini dinilai sejalan dengan upaya Kemenparekraf dalam menjadikan brand lokal sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia.
Baca Juga:
Brand Modest Fesyen Lokal Jadi Raja di Negeri Aing

Sandiaga Uno menyampaikan, bahwa sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, para pelaku usaha fesyen lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Kami yakin kualitas produk lokal sudah sangat baik dan kompetitif hingga ke pasar global," kata Sandiaga Uno, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Selain itu, Sandiaga pun menyampaikan komitmen serta dukungan pemerintah pada penguatan industri fesyen muslim lokal, yang mayoritas merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Karena itu, lewat inisiatif seperti yang dilakukan program Hijup Growth Fund, kualitas tersebut akan didukung dengan produktivitas. Sehingga skala bisnis serta kesejahteraan pelaku usaha pun terus meningkat.
Baca Juga:
Produk Paling Populer Made In Negeri Aing Digemari Idola Kpop
Mengenai program tersebut, Diajeng Lestari selaku Founder and Chief Executive Officer Hijup, berharap, melalui program ini, brand muslim lokal bisa menghasilkan produk yang semakin berkualitas dan tinggi dari segi produktivitas.
Banyak brand fesyen lokal yang punya kualitas bagus dan diminati konsumen mancanegara. Tapi karena produktivitas terbatas lantaran minimnya modal, peluang pasar tersebut belum bisa dioptimalkan.
"Kami menyadari sudah meyakini, bahwa Hijup bisa bertahan serta menjadi besar seperti saat ini. Karena dukungan dan totalitas dari para pelaku usaha fesyen muslim Indonesia, dengan menghasilkan karya-karya terbaiknya," tambah Diajeng.

Diajeng menambahkan, para pelaku usaha yang berminat mengikuti program tersebut, harus menjadi tenant serta menjual produknya di situs Hijup.
Brand itu kemudian akan melewati tahap sebelum pendanaan. Seperti pengajuan, verifikasi, persetujuan, pencairan hingga tahap kesepakatan pengembalian dana.
Program tersebut menawarkan sejumlah skema pendanaan. Skema pertama yaitu Special Collection yang diperuntukkan bagi brand yang berminat menciptakan koleksi produk, yang akan dikolaborasikan dengan nominal pendanaan hingga Rp5 miliar.
Skema kedua yakni Modal Kerja dengan nominal mencapai Rp2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Skema ketiga yaitu Investasi Corporate, dengan konsep pemegang saham dengan nominal pendanaan hingga Rp20 miliar.
Nantinya, pilihan skema pendanaaanya akan disesuaikan dengan karakteristik serta kondisi brand masing-masing. (Ryn)
Baca Juga:
Kemenparekraf Optimis Industri Modest di Indonesia Bangkit Kembali
Bagikan
Berita Terkait
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
