Menkominfo Ajak Masyarakat Terlibat Memperkenalkan 5G
Rabu, 02 Juni 2021 -
MENTERI Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengajak masyarakat untuk bersama-sama dalam menyelesaikan tugas menggelar infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Ia juga ingin masyarakat terlibat memperkenalkan konektivitas teknologi 5G.
"Saya tentu berharap kita sekalian untuk bahu-membahu, bergotong-royong menyelesaikan tugas kita menggelar infrastruktur TIK di seluruh wilayah Tanah Air melalui penggelaran 4G, dan sekaligus memperkenalkan pada masyarakat kita teknologi baru 5G," kata Menteri Johnny dalam siaran pers yang dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:
Deretan Hal Penting Tentang 5G di Indonesia

Johnny menjelaskan kementerian Kominfo telah ditugaskan untuk memerdekakan Indonesia serta masyarakat di era transformasi digital ini.
"Empat hari yang lalu menggelar pertama kalinya 5G di Indonesia, dan ini disinggung secara langsung oleh Bapak Presiden tadi bahwa kehidupan baru akan segera berubah dengan transformasi, dengan disrupsi, dengan perkembangan teknologi digital, khususnya generasi ke-5 telekomunikasi," ujar Johnny.
Johnny berharap pada era transformasi digital yang merupakan era di mana kehidupan baru ruang digital, kementerian Kominfo bisa mengambil peran utama.
Dalam hal ini, yang dimaksud Kominfo yaitu dengan memastikan ketersediaan layanan internet cepat bagi masyarakat. Upaya tersebut dilakukan untuk menuju Indonesia terkoneksi, semakin digital, dan tentunya semakin maju.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan bahwa teknologi revolusi 4.0 telah menyediakan kemudahan dalam berdialog, berintegrasi, dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara. Contohnya seperti pemanfaatan konektivitas teknologi 5G di sejumlah negara.
"Ketika konektivitas 5G yang melanda dunia, maka interaksi antar dunia juga akan semakin mudah dan cepat," Tutur Presiden Jokowi.
Baca Juga:
Kominfo: Beralih ke TV Digital untuk Perlancar 5G

Menurut Jokowi, kemudahan dengan adanya konektivitas teknologi pun perlu diwaspadai, karena bisa digunakan untuk penyebaran ideologi transnasional.
"Kemudahan teknologi bisa digunakan oleh ideologi-ideologi transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, ke seluruh usia, bahkan tidak mengenal lokasi dan waktu," jelasnya.
Presiden Jokowi pun mengingatkan bahwa kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal, dapat melebihi standar normal saat memanfaatkan disrupsi teknologi.
Jokowi menjelaskan dalam menghadapi semua ini, perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara biasa. Dibutuhkan cara-cara baru yang luar biasa, seperti halnya dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi, khususnya revolusi industri 4.0. (ryn)
Baca Juga:
Teori Konspirasi Chip 5G Vaksin COVID-19 Ternyata Diagram Pedal Gitar