Kominfo: Beralih ke TV Digital untuk Perlancar 5G
Kominfo mengajak masyarakat untuk beralih ke televisi digital (Foto: Pixabay/ncasullo)
DEMI mempermulus proses migrasi dari televisi analog ke digital, Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ahmad M. Ramli, mengajak masyarakat untuk beralih ke televisi digital.
Upaya tersebut dilakukan karena batas siaran TV analog akan berakhir pada 2 November 2022 mendatang. Untuk itu, Ramli mengajak masyarakat yang memiliki bujet, untuk segera memasang TV dengan penerima digital. Karena, baginya sayang sekali bila lembaga penyaran sudah menayangkan acara bagus bila masih menonton TV analog.
Baca Juga:
Serial Televisi yang Bisa Menemani Kamu di Era 'Social Distancing'
Selain itu, Ramli mengingkatkan masyarakat, agar tidak khawatir tentang biaya. Karena, meski penyiaran bermigrasi dari analog ke digital, tontonan tetap tidak berbayar seperti pada TV analog.
Ramli menuturkan, bahwa Indonesia terlambat dibanding negara lainnya. Karena itu, dia berharap seluruh pihak bekerjasama untuk melancarkan proses migrasi tersebut.
Migrasi siaran televisi analog ke digital menghadirkan siaran televisi dengan gambar yang bersih, suara yang jernih dan teknologinya lebih canggih.
"Saat ini lembaga penyiaran mulai terdisrupsi, terkompetisi sama OTT, kalau dibiarkan terus lama-lama semakin berat," jelas Ramli seperti yang dikutip dari laman Antara.
Baca Juga:
Kemudian, bila TV analog sudah bisa migrasi ke digital, ruang kosong pada sumber daya frekuensi 700 MHz, dapat dimanfaat untuk pengembangan teknologi 5G.
Ramli menjelaskan, apabila internet broadband pertumbuhannya mencapai 10%, akan ada dampak 1,25 persen untuk pertumbuhan ekonomi.
Melihat kondisi pandemi saat ini, meski sejumlah kegiatan terpaksa terhenti, namun jual-beli online tetap berjalan lancar karena adanya internet.
Selanjutnya, semakin baik jaring internet maka akan membuka lapangan pekerjaan bagi sejumlah orang pada situasi saat ini, salah satunya bergabung dengan layanan ojek online. Karena, menurut Ramli bila jaringan masih 2G atau 3G tidak mungkin bisa memfasilitasinya. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Hasil Super League 2025/2026: Persib Beri Kekalahan Kedua untuk Borneo FC, Berpeluang Geser Persija di Papan Atas
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Timnas Filipina U-23 Gebuk Myanmar 2-0, Sinyal Bahaya untuk Indonesia
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Idam-idamkan Medali Emas, Timnas Thailand U-23 Langsung Ngegas, Gilas Timor Leste 6-1
Marselino Ferdinan Tidak Jadi Perkuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025 karena Cedera Hamstring, Diganti Rifqi Ray Farandi
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030