Menjaga Lingkungan Hidup dengan TikTok

Jumat, 23 April 2021 - Muchammad Yani

DOSEN Universitas Padjadjaran (Unpad), Ira Mirawati yang juga dikenal sebagai seleb TikTok, mengajak mahasiswanya aktif melestarikan lingkungan dengan media sosial.

Dosen Fikom Unpad tersebut dikenal lewat konten-konten TikTok edukatif yang kocak, tentang kepedulian pada bumi. Di antaranya, #Taugasih Kalian Bisa Bikin Konten Cinta Hutan dan Skripsi Bertema Kelestarian Hutan.

Baca juga:

Pola Hidup Sehat tak Melulu Tentang Asupan Makanan

Menurut Ira, mahasiswanya dalam sehari menghabiskan waktu 6 hingga 8 jam di media sosial. Dengan durasi tersebut sudah seharusnya mereka menghasilkan konten-konten kreatif.

“Kalau sudah mengakses media sosial lebih dari tiga jam sehari, sudah saatnya kita berperan jadi kreator. Tidak perlu pakai gadget yang canggih, kok. Yang penting, konsep kontennya harus dipikirkan dengan matang. Pastikan konten itu bermanfaat, bukan demi mengejar jumlah follower atau view. Nanti malah stres sendiri,” kata Ira, dikutip dari laman resmi Unpad, Jumat (23/4).

Mahasiswa harus bisa buat konten yang bemanfaat. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)
Mahasiswa harus bisa buat konten yang bemanfaat. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)

Pada Hari Bumi kemarin, Ira mengajak masyarakat khususnya mahasiswa untuk menunjukkan kepeduliannya kepada bumi. Kontribusi diperlukan dari siapa pun untuk meminimalisasi dampak buruk perubahan iklim.

“Mau tidak mau, kita harus merawat bumi ini. Ayolah kita sama-sama melakukannya. Di mana pun kita tinggal, entah di kota, di dekat hutan, atau di dekat laut, kita bisa, kok, berkontribusi. Langkah-langkah kecil kita akan membantu meminimalkan dampak perubahan iklim,” kata Ketua Program Studi Manajemen Komunikasi Fikom Unpad ini.

Baca juga:

Jatuh Bangunnya Nokia akan Diangkat dalam Serial TV

Ira sendiri lahir dan dibesarkan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Ia memiliki kedekatan dengan alam. Sekitar 500 meter di depan dan 500 meter di belakang rumahnya terdapat hutan, yang sering kali menjadi tempatnya bermain, sekaligus tempat ibunya bekerja sebagai petani karet.

Menyadari bahwa bumi ini perlu dijaga bersama-sama, Ira menegaskan anak muda harus peduli dan bergerak. Misalnya, dengan membikin konten-konten media sosial yang kreatif dan seru.

Manajer Program Hutan Itu Indonesia (HII), Christian Natalie menyebutkan, kampanye dan edukasi tentang lingkungan hidup memang perlu terus-menerus dilakukan.

Isu lingkungan hidup lebih banyak dibahas para aktivis lingkungan saja. (Foto: Pixabay/artisano)
Isu lingkungan hidup lebih banyak dibahas para aktivis lingkungan saja. (Foto: Pixabay/artisano)

“Pandemi ini seperti mengingatkan bahwa kita harus berubah dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Untuk menyasar generasi muda, kami mengamati, media sosial merupakan sarana edukasi yang paling mengena, Konten kreatif seperti yang dibuat oleh Bu Ira akan membuat anak muda jadi lebih kepo soal isu lingkungan,” katanya.

Christian Natalie mengatakan, isu lingkungan hidup cenderung masih lebih banyak dibahas oleh para aktivis atau pegiat lingkungan saja. Padahal lingkungan menjadi tempat tinggal kita semua.

“Karena itu, kreativitas dalam membuat konten menjadi sangat penting. Selama ini HII berusaha mengaitkan isu lingkungan dengan keseharian anak muda, salah satunya lewat makanan. Paling tidak, konten itu membukakan mata mereka. Setelah tahu, diharapkan mereka jadi sadar dan kemudian melakukan aksi,” katanya. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca juga:

‘22 vs Earth’, Ceritakan Karakter 22 yang Membenci Bumi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan